Bencana pandemi sekarang ini sudah terjadi lebih dari satu tahun dan berdampak kerugian besar. Seperti halnya di Desa Sambirejo, pengusaha produk tempe menurun pesat.
Merugikan pasaran karena dari pembuatan yang biasanya 2 kwintal menurun 50%. Tidak hanya pembuatan tempe yang merugi akan tetapi pemasok bahan kedelai pun juga merugi.
Dampak hal tersebut membuat SDM juga melemah karena harus mengorbankan karyawan diberhentikan. Menurut salah satu warga Desa sambirejo yang memiliki pabrik tempe tersebut mereka hampir bangkrut.
Karena harga kedelai impor juga semakin melonjak sedangkan mereka harus tetap menjualnya dengan harga normal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H