Lihat ke Halaman Asli

Puisi Tentang Senja Kota Penulis Bisu

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siapa yang tahu kalau aku akan mati

Terbunuh dalam pertikaian politik

Di kubur dalam puing reruntuhan benci

Siapa sangka ucapan menjadi api

Silih berganti menghasut benci

Aku ingin hidup kembali …

Hari ini mencuri dengar dinding pembenci

Kumpulan jiwa – jiwa pencuri

Mereka berjubah politisi

Menggunakan pena hakim negeri

Berdiri membawa bedil – bedil

Hati – hati dengan para pembenci

Pintar bersolek rapi di depan Tv

Sejatinya merekalah para pencuri

Senangnya menuangkan api

Aku memang telah mati

Akibat bodohnya membela para pencuri

Mati sia – sia untuk para pencuri

Tapi aku ingin hidup kembali …

Cahaya senja member janji

Meniupkan ruh yang abadi

Walau aku telah mati

Aku kini hidup kembali

Ketika senja mulai berdiri di tepi

Wahai para pencuri

Aku kan datang mengambil kembali

Nyawamu yang penuh benci

Dan ku lemparkan buat sesaji

Setan – setan tuhanmu sejati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline