Budidaya sengon merupakan kegiatan yang bersifat umum, yang artinya adalah siapapun bisa membudidayakannya, baik itu petani kecil, petani modern, pegawai, hingga perusahaan HTI yang kini mulai merambah pada tanaman albasia ( sengon ).
Menaman sengon tak harus pada areal persawahan yang kaya akan irigasi, namun bisa juga pada lahan-lahan yang sulit atau jauh dengan air, namun hal tersebut bisa di siasati dengan cara penanaman di lakukan di awal musim penghujan, sehingga kebutuhan air bisa di atasi dengan air hujan.
[caption caption="daya pertumbuhan sengon solomon jaguar pada usia 13 bulan"][/caption]
Menanam sengon tak harus memiliki lahan sendiri, yang artinya petani yang tidak memiliki lahan sendiri pun bisa melakukannya, yaitu dengan cara kerjasama dengan pemilik lahan, contoh: kerjasama sistem bagi hasil, ataupun kerjasama sistem sewa lahan.
Lahan penanaman sengon tak harus lahan yang datar, yaitu bisa di lahan berbukit, terasiring, lembah, dekat sungai, dan area pegunungan di bawah 1200 MDPL.
Hindari penanaman sengon pada lahan rawa, atau pada bibir pantai, karena tanaman sengon tidak seperti mangrove, tidak tahan terhadap lahan berair.
Pilihan jenis sengon juga menjadi faktor pendukung perkembangan dan kemajuan tanaman sengon tersebut, yaitu sengon solomon jaguar, seperti yang kami budidayakan di lahan penanaman dan di nursery kami.
Sementara ini pelayanan pengiriman BST ke seluruh jawa tengah, jogjakarta, jawa timur, dan bali.[caption caption="perlakuan khusus pengiriman BST dalam jumlah besar"]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H