Lihat ke Halaman Asli

Sendy Andriansyah

Mahasiswa Institut Pariwisata Trisakti

Landscape Interpretation

Diperbarui: 10 Mei 2022   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Landscape Interpretation. (Sumber Gambar : Telltale.co.uk)

Landscape Interpretation adalah bentuk permukaan yang ada di bumi. Setiap negara pasti memiliki landscape yang menarik sesuai karakteristik dan budaya negara tersebut. Mulai dari negara maju dan negara berkembang pasti memiliki landscape yang menarik dan pastinya terdapat sejarah di dalamnya.


Pengertian Landscape Interpretation secara umum adalah bagian luar angkasa di muka bumi, dengan sistem kompleks, berupa aktivitas batuan, air, udara, tumbuhan, hewan, dan manusia yang dipengaruhi oleh ekologi, teknologi, dan budaya.

  1. Landscape as Nature
    kategori-kategori yang termasuk dalam landscape as Nature atau syarat-syarat yang masuk dalam kategori dalam as naturue yang pertama alam lebih dominan dan manusia hanya sebagai pendukung yang kedua alam ada adalah keaslian tanpa adanya suatu aktivitas manusia yang besar yang ketiga pemandangan pelestarian alam landscape yang dianggap sangat penting sehingga harus dilestarikan.
  2. Landscape as Artefak
    As artefak kategori yang termasuk dalam as artefak ini di antaranya adalah yang pertama lendscape yang dibuat oleh manusia yang kedua ada pergerakan orang di semua lokasi dan menempatkan sedikit elemen pemandangan alam yang ketiga pengulangan berbagai waktu dalam sejarah.
  3. Landscape as Ideology
    Merupakan lanskap sebagai ideology yang memiliki akal atau seperti yang menyembah para dewa-dewa atau tempat/monumen yang memiliki makna dalam harapan, cita-cita, dan mimpi.
  4. Landscape as History
    Merupakan lanskap yang berkaitan dengan adanya sejarah di suatu tempat. Lanskap ini berdasarkan pada dua hal yaitu waktu dan urutan.
  5. Landacape as System
    Sebuah sistem terdiri dari entitas dan hubungan, dan fungsi melalui bagian-bagian yang saling terkait. Melibatkan sejumlah sub sistem, lanskap dapat dianggap sebagai sistem yang kompleks dan dinamis. Melalui desain, sistem ini sengaja diubah untuk membawa perbaikan kondisi yang kami anggap kurang. Namun, desainer harus mempertimbangkan integrasi desain apa pun ke dalam sistem lingkungan, manusia, dan teknologi yang lebih besar.
  6. Landscape as Problem
    Dianggap sebagai situasi diperlu perbaikan. Masalah yang disebabkan oleh lanskap fisik seperti berkurangnya lapisan ozon, polusi udara, kejahatan perkotaan, perumahan yang tidak terawat, pantai yang rusak, pencemaran di muara, sungai yang kotor, erosi tanah, hawar kota dan gepeng, kepadatan, dan bangunan yang rusak. Ekologi penyakit, fisiologi, dan psikologi.
  7. Landscape as Habitat
    Lanskap yang berkaitan dengan tempat tinggal manusia berubah menjadi meningkatkan produktivitas dan menganggap sebagai sumber daya. Tujuannya untuk menciptakan kerukunan, memupuk, dan mempertahankannya.
  8. Landscape as Place
    Adalah visual dan spesial interpretasi dengan menghubungkan semua indra pendengaran, penciuman, sentuhan dan rasa. Melibatkan psikologi perasaan dan suasana tempat untuk memperkaya dan membangkitkan asosiasi mental serta memori.
  9. Landscape as Aesthetic
    Menampilkan bentuk visual melalui bahasa seni garis, bentuk, warna, tekstur, ritme, kesatuan, keagamaan dan lain-lain. Pemandangan ini berhubungan dengan landscape as history dan landscape as place. 
  10. Landscape as Wealth
    Merupakan lahan dianggap milik manusia yang ditentukan oleh baiknya perekonomian pada lahan tersebut. Lahan sebagai komoditas yang ditentukan oleh pasar berupa mata uang.

Dari penjelasan di atas sekarang kalian tau bagian-bagian Landscape dan penjelasannya. Ketika kalian melihat sesuatu atau pergi berkunjung ke suatu tempat nantinya kalian akan dapat mengidentifikasi tempat itu termasuk ke dalam landscape apa dari 10 jenis landscape di atas.

Penulis  :

Sendy Andriansyah Mahasiswa KIP STP Trisakti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline