Tengah hari itu…
gugur butiran air mata di wajah mu
Hibanya hati melepaskan Rasul pergi
Bukan tidak reda,
Tapi itulah hati seorang isteri
pasti ada rasa cinta!
Pada akrab sekian lama yang terpisah
Bagai isi dan kuku…
Tapi hakikatnya kita semua hamba
Yang terpaksa akur dengan takdir-Nya
Jalan mujahadah menggamit kelangsungan budi
Setia seorang isteri tanpa teman menabur jasa
makam itu cuma semadi jasad…
Tapi dian batinnya terus menyala
Pada sebuah amanat di sisi isterinya
Wahai srikandi cinta Rasul yang masih hiba
Duhai srikandi budi yang masih lara
Sepuhlah air mata di usia muda
Melangkahlah semula dengan kukuh
kerna jalan ini masih jauh
Yang wafat cuma jasad