Lihat ke Halaman Asli

Sendi Suwantoro

Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Lanjutan Cerita Binatang Kiki dan Kuku Mencari Buah Ajaib

Diperbarui: 13 Juni 2024   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Kiki dan Kuku hidup dengan damai di hutan mereka. Namun, suatu hari, mereka mendengar kabar tentang buah ajaib yang konon dapat menyembuhkan segala penyakit. Buah itu hanya tumbuh di puncak Gunung Berapi yang berbahaya.

Kiki dan Kuku, didorong oleh rasa ingin tahu dan ingin membantu hewan lain yang sakit, memutuskan untuk mencari buah ajaib tersebut. Perjalanan mereka penuh dengan rintangan. Mereka harus melewati hutan lebat yang penuh dengan hewan buas, mendaki gunung yang terjal dan curam, serta menghindari aliran lava panas dari gunung berapi.

Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan berbagai hewan yang membutuhkan bantuan. Kiki dan Kuku selalu membantu mereka dengan kecerdikan dan kebijaksanaan mereka. Hal ini membuat mereka semakin populer di kalangan hewan hutan.

Setelah melewati berbagai rintangan, Kiki dan Kuku akhirnya berhasil mencapai puncak Gunung Berapi. Di sana, mereka menemukan pohon ajaib yang berbuah lebat. Namun, mereka harus berhati-hati karena pohon tersebut dijaga oleh naga yang ganas.

Dengan kecerdikan Kiki dan kebijaksanaan Kuku, mereka berhasil mengelabui naga dan mendapatkan beberapa buah ajaib. Mereka kemudian turun gunung dengan hati-hati dan membagi buah ajaib tersebut kepada hewan-hewan yang membutuhkan.

Berita tentang kebaikan Kiki dan Kuku menyebar ke seluruh hutan. Mereka menjadi pahlawan bagi semua hewan. Kebaikan dan persahabatan mereka telah menyelamatkan banyak nyawa dan membuat hutan menjadi tempat yang lebih damai.

Kiki dan Kuku terus hidup bahagia di hutan mereka. Mereka selalu saling membantu dan mengingatkan satu sama lain. Mereka belajar bahwa kebaikan dan persahabatan adalah kekuatan yang paling besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline