Keriput peta jalan hidup yang terlewati,
Ingatan berlari kencang, meski langkah tak lagi gesit.
Mata tak setajam elang muda,
Tapi rindu masih nakal meliuk, menggelitik.
Senyum tetangga renta, gigi ompong genit,
Bisik cerita cinta masa lalu, mesam-mesem tak henti.
Tangan keriput genggam erat tangan renta,
Menari waltz di bawah lampu teplok redup, tak peduli lantai berderit.
Oh, masa muda, nakalnya masih tertinggal,
Menyelinap di senyum genit, di tepuk tangan riang.