Matahari malu-malu menyapa,
Jendela berembun, hati pun tergapa.
Embun rindu berarak-arakan,
Membawa bayangmu mengetuk pelan.
Aroma kopi menggelitik jiwa,
Tapi tak semanis senyummu di kala.
Burung gereja berdendang riang,
Tapi tak seindah canda tawa yang hilang.
Di helaan napas udara pagi,
Tercium wangi janji yang kau beri.