Organisasi pers di bawah naungan Republik Mahasiswa IAIN Ponorogo seharusnya meliput setiap kegiatan ormawa di kampus. Namun, hal ini tampaknya hanya dilaksanakan setengah-setengah. Hal ini terlihat dari liputan-liputan yang dilakukan oleh organisasi pers tersebut, yang lebih sering menyoroti hal-hal buruk yang terjadi di ormawa.
Salah satu contohnya adalah peliputan PEMIRA Ke VIII IAIN Ponorogo tahun 2024. Dalam peliputan tersebut, organisasi pers tersebut lebih fokus pada kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam PEMIRA, seperti kurangnya transparansi dan minimnya partisipasi mahasiswa. Padahal, ada juga hal-hal baik yang terjadi dalam PEMIRA, seperti meningkatnya kesadaran mahasiswa untuk melek digital ,belajar debat,serta kontestasi dalam hal politik dll.
Selain itu, organisasi pers tersebut juga sering kali meliput kegiatan ormawa yang menimbulkan kontroversi. Misalnya, peliputan kegiatan PEMIRA ,PBAK dan kegiatan ormawa lainnya.seharusnya ormawa yang sudah melaksanakan kegiatan positif kenapa tidak di liput? padahal banyak ormawa yang sudah melakukan kegiatan positif!! semua ormawa yang ada di RM IAIN Ponorogo melakukan kegiatan positif tapi kenapa yang di liput hal hal buruk saja dan hal hal positif nya minim sekali.
Tindakan organisasi pers tersebut menimbulkan kesan bahwa mereka hanya "pemburu kesalahan". Mereka hanya tertarik untuk meliput hal-hal buruk yang terjadi di ormawa, dan mengabaikan hal-hal baik yang terjadi. Hal ini tentu saja tidak bisa dibenarkan.
Organisasi pers tersebut seharusnya menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi yang seimbang. Mereka tidak boleh hanya fokus pada hal-hal buruk, tetapi juga harus menyoroti hal-hal baik yang terjadi. Jika tidak, mereka hanya akan menjadi "pemburu kesalahan" yang tidak bisa dipercaya.
Organisasi pers tersebut perlu melakukan evaluasi terhadap diri mereka sendiri. Mereka perlu memikirkan ulang prinsip-prinsip kerja mereka. Jika mereka ingin menjadi organisasi pers yang kredibel, mereka harus berani memberikan informasi yang seimbang, baik tentang hal-hal buruk maupun hal-hal baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H