Matahari menyulam benang jingga,
Sinar terik di langit yang tegak lurus.
Keringat menari, membasahi jiwa,
Tapi tak sedalam rindu yang menggenang terus.
Udara berbisik, lagu nestapa,
Membawa bayangmu dalam tiap embusan.
Wajah teduhmu, senyum ceria,
Menari-nari di batas penglihatan.
Burung pipit bersahutan riang,
Mengusik dahan cemara yang berayun.
Tapi hatiku, bagai ranting kering,