Matahari tenggelam, diganti neon kota
Menyembunyikan debu di balik rinai senja
Wajah lelah, tangan penuh kapalan cerita
Pulang para buruh, pahlawan tanpa tanda jasa
Tak kenal kantuk, apalagi kata libur
Mesin pabrik meraung, ritme hidup diatur
Tubuh renta digerogoti asap hitam pekat
Tapi semangat gigih, tak lekang digerus karat
Baju lusuh tak menutupi mimpi emas
Anak di sekolah, masa depan yang digagas
Upah pas-pasan, ditabung dengan tekun