Dalam cawan hitam pekat, aroma candu berbisik
Mengajak jiwa tersesat, pada mimpi yang terusik
Secangkir kopi pahit, menemani sunyi malam
Menepiskan gelap realita, dengan pelukan kehangatan
Candu, oh candu, ratu malam berbalut kabut
Menjanjikan nirwana, meski nestapa menunggu di sudut
Kopi, oh kopi, pelipur lara setia teman
Membangkitkan semangat, meski lelah tak tertahankan
Candu menari di ujung saraf, membius dengan nikmat sesaat
Kopi mengalir di sela urat, memacu kesadaran tepat
Candu membuai di pelukan ilusi, kopi mendekap di pelukan logika