Secangkir kopi hitam pekat,
Menyiram jiwa yang kian erat
Pada bayangmu yang jauh tersesat,
Rindu pun mengaduk, pahit berpelat.
Uap harum menyentuh wajah beku,
Mengantar kisah lama membiru,
Senyummu dan tatap yang merindu,
Menari-nari di langit senyadu.
Satu sesap, pait menusuk lidah,
Seperti jarak yang kian melebar,
Tapi aromamu yang lembut membelai,