Indonesia dikenal sebagai negara agraris, yang berarti sebagian besar penduduknya bekerja di bidang pertanian. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, minat generasi muda, termasuk generasi Z, untuk menjadi petani semakin menurun.
Menurut hasil survei Jakpat pada tahun 2023, hanya 6 dari 100 generasi Z berusia 15-26 tahun yang ingin bekerja di bidang pertanian. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Persepsi bahwa pertanian adalah profesi yang melelahkan dan kotor.
- Persepsi bahwa pertanian adalah profesi yang kurang menguntungkan.
- Minimnya pengetahuan dan keterampilan tentang pertanian.
- Persepsi bahwa pertanian adalah profesi yang melelahkan dan kotor
Gen Z tumbuh di era modern, di mana mereka terbiasa dengan kehidupan yang serba praktis dan nyaman. Mereka kerap kali melihat petani bekerja keras di bawah terik matahari, dengan tangan dan kaki yang kotor. Hal ini membuat mereka berpikir bahwa pertanian adalah profesi yang melelahkan dan kotor.
Persepsi bahwa pertanian adalah profesi yang kurang menguntungkan
Gen Z juga memiliki persepsi bahwa pertanian adalah profesi yang kurang menguntungkan. Mereka melihat bahwa petani seringkali bekerja keras, tetapi penghasilannya tetap rendah. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti harga hasil pertanian yang tidak stabil, persaingan yang ketat, dan kurangnya dukungan dari pemerintah.
Minimnya pengetahuan dan keterampilan tentang pertanian
Gen Z juga memiliki minimnya pengetahuan dan keterampilan tentang pertanian. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sosialisasi dan informasi tentang pertanian di kalangan generasi muda. Akibatnya, mereka tidak memiliki gambaran yang jelas tentang apa itu pertanian dan bagaimana cara menjadi petani yang sukses.
Upaya untuk menarik minat generasi Z untuk menjadi petani
Untuk menarik minat generasi Z untuk menjadi petani, perlu dilakukan berbagai upaya, antara lain:
- Menyosialisasikan pertanian sebagai profesi yang menarik dan menjanjikan.
- Mendorong pengembangan teknologi pertanian yang lebih modern dan efisien.
- Memberikan pelatihan dan pendampingan bagi generasi muda yang ingin menjadi petani.
Pemerintah juga perlu memberikan dukungan kepada petani, antara lain dengan memastikan ketersediaan lahan pertanian, memberikan bantuan modal, dan memasarkan hasil pertanian secara lebih baik.
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan minat generasi Z untuk menjadi petani dapat meningkat. Hal ini penting untuk menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia.