Lihat ke Halaman Asli

Perang Mesir vs Israel?

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para pejabat Israel nampaknya mulai waswas kembali meletusnya perang antara Israel dan Mesir.Seperti yang dikutip harian terkemuka Israel,Haaretz pejabat negeri zionis tersebut khawatir terhadap pembatalan perjanjian David Camp,mereka menilai jika hal tersebut terjadi sama saja dengan deklarasi perang antara mesir dan Israel. Perjanjian perdamaian Camp David ditandatangani pada tanggal 17 September 1978 di Gedung Putih, yang diselenggarakan untuk 'perdamaian' di Timur Tengah . Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter memimpin perundingan rahasia yang berlangsung selama 12 hari antara Presiden Mesir Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin.Perjanjian tersebut juga melahirkan Perjanjian Damai Israel-Mesir pada tahun 1979. Israel menyadari bahwa kesepakatan yang ditandatangani 44 tahun silam dengan Anwar Sadat, kini berada di ambang pembatalan, sebab Sadat telah tiada, Hosni Mubarak juga telah pergi dan dewan militer memegang kekuasaan di Mesir. Kekhawatiran Israel tersebut cukup beralasan,hubungan Mesir-Israel pasca tumbangnya Hosni Mubarak semakin memburuk.Pemerintah Mesir sebelumnya telah menghentikan ekspor gas menuju Israel yang telah berlangsung selama 15 tahun. Pemerintah Israel sempat menyalahkan Mesir karena dianggap membiarkan milisi Palestina menyebrang ke wilayah Israel dan menyebabkan terbunuhnya 8 orang.Kondisi semakin memanas akibat serangan pesawat tempur Israel di jalur Gaza,yang turut menewaskan 5 polisi Mesir. Puncaknya ribuan warga Mesir turun ke jalan mendesak diusirnya duta besar Israel sebagai protes atas insiden di perbatasan Gaza. Kondisi dalam negeri Mesir kini kian menyudutkan Israel,kelompok Ikhwanul Muslimin yang menguasai 1/3 parlemen semakin gencar melancarkan kampanye anti Israel. Di sisi lain,dewan militer yang sementara ini berkuasa di Mesir dianggap berbahaya karena mudah mendengarkan permintaan rakyatnya yang menginginkan hubungan Mesir-Israel diakhiri.Dewan militer bahkan berpendapat jika permintaan maaf Israel atas tewasnya polisi Mesir tidaklah cukup. Kantor berita AFP hari Minggu mengutip sebuah pernyataan kabinet Mesir yang mengatakan, “Penyesalan Israel tidak sepadan dengan besarnya insiden itu dan kemarahan Mesir terhadap Israel”. Haaretz menulis, "Daripada kita menunggu langkah Mesir mengumumkan perubahan isi kesepakatan damai, ada baiknya Israel membatalkan kesepakatan damai dengan Yordania dan Mesir, lalu bersiap untuk menghadapi peristiwa yang akan datang bahkan jika harus berperang." Terakhir kali berperang melawan Mesir,Israel mengalami kekalahan,Mesir berhasil merebut kembali Semenanjung Sinai pada perang yang disebut Perang Yom Kippur (1973).Setelah menandatangani perjanjian damai dengan Israel,militer Mesir mendapatkan bantuan yang besar dari Amerika,terbesar kedua setelah Israel. Jika terjadi pertempuran kembali diantara keduanya diperkirakan akan menelan korban yang cukup banyak di kedua belah pihak mengingat kemampuan militer diantara keduanya tidak berbeda jauh.Akankah benar-benar terjadi kembali Perang Mesir vs Israel? kalo tidak berkeberatan silahkan baca tulisan saya yang lain ya...trims KUDETA MEKKAH http://masendamarapi.blogspot.com/2011/09/kudeta-mekkah.html?utm_source=BP_recent Mengapa Nato tidak menyerang Suriah http://masendamarapi.blogspot.com/2011/08/mengapa-nato-tidak-menyerang-suriah.html Sejarah Mossad Dinas Intelejen Israel http://masendamarapi.blogspot.com/2011/08/sejarah-mossad.html?utm_source=BP_recent

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline