Lihat ke Halaman Asli

Peran Utsman bin Affan pada Masa Kepemimpinannya

Diperbarui: 3 November 2019   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Utsman lahir dari seorang ayah yang bernama Affan bin Abi al-'As, yang bersukukan bani Umayyah, dan ibunya yang bernama Arwa binti Kurayz , dari suku Abdshams , yang keduanya merupakan suku yang kaya dan terpandang Quraish di Mekah. Utsman lahir di daerah Tha'if yang ia termasuk sebagai salah satu dari 22 orang yang dapat menulis. Utsman memeluk agam Islam dari ajakan Abu Bakar Ash-Shiddiq dan yang termasuk kedalam As-Sabiqunal Awwalun, dana dikenal oleh Rasulullah sebagai sosok yang jujur dan rendah hati dikalangan sahabatnya. Utsman Bin Affan yang merupakan khalifah ketiga yang menjabat pasca wafatnya Rasulullah SAW, utsman dikenal sebagai sosok sahabat yang lemah lembut lagi dermawan, yang lahir dikalangan saudagar yang sejahtera.

Pada saat kemarau panjang melandai bumi arab, Utsman pernah membeli sumur seorang Yahudi yang pada saat itu, dengan menggunakan taktik dan kecerdasan beliau, Utsman dapat membelinya secara penuh yang sebelumnya ia hanya dapat membeli setengah dari sumurnya. Utsman merupakan seorang khalifah yang diangkat pada saat itu di usianya hampir menginjak 64 atau 65 tahun yang menjadikan Utsman sebagai Khalifah tertua pada masa pembaitannya, serta yang menjabat selama 12 tahun lamanya dari tahun 644 sampai dengan 656 Hijriyah, menjadikan kepemimpinannya menjadi yang terlama dalam sejarah Kekhalifahan 'Ala Minhadzi An'Nubuwwah.

Dalam kepemimpinannya Utsman sangat berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW, serta dengan apa yang telah di disyaratkan oleh Rasul, "Ikutilah dua orang sepeninggalanku" seraya menunujuk Abu Bakar dan Umar. Serta dalam kepemimpinannya perekonomian yang terjadi berkembang guna menopang dalam memperjuangkan agama dan memajukan kondisi negara pada saat itu.

Maka pada zaman Utsmanlah Muslim dan Non Muslim memiliki perekonomian yang lebih makmur dan dapat melakukan kebabasan dalam beraktifitas politik. Dan pada masa Utsmanlah dilonggarkan hak otonomi kepada bawahannya, sehingga pada saat inilah pemerintahan-pemerintahan yang ada dibawah khalifah dapat memperluas wilayahnya dengan sendirinya, dan berbeda dengan kepemimpinan Umar yang memusatkan kekuasaan di khalifah, hal ini dilakukan guna menjaga jalannya amanah yang diemban dengan baik.

Didalam masanya pemerintahan Utsman, ia pernah melakukan penyelesaian masalah yang di mata Ali itu tidak terlalu sesuai dengan padangannya, karena Ali merupakan seorang yang menjunjung tinggi hukum Islam dan sangat ketat akan aturan yang telah ditetapkan.

Pada waktu itu, Utsman mencoba menyelesaikan masalah yang dilakukan oleh putra Umar Ubaidullah yang membunuh kerabat dari abu lu'luah yang sebelumnya sudah tiada akan sosok abu lu'luah namun dengan kondisi yang terjadi ketika abu lu'luah membunuh sang ayah, mengakibatkan ubaidullah melakukan hal yang kejam salah satunya membunuh putri abu lu'luah. Yang lain bersepakat agar Ubaidullah dihukum qisas, namun Utsman mema'afkan tindakan Ubaidullah. Alasan pertama, karena terdapat kerancuan dalam benak Ubaidullah yang mana hukum pembunuhan harus diserahkan kepada pengadilan, dan yang kedua, karena terbunuhnya kerabat Abu Lu'luah sehingga dana yang dikeluarkan, dialokasikan ke negara. Karena pada saat Umar menjadi khalifah hidup sebagi orang yang sangat sederhana, dan diakhir hayatnya tidak menyisakan apapun untuk anaknya, dan yang membayarkan jumlah uangnya adalah utsman yang dimana menjabat sebagai Khalifah pada saat itu.   

Dalam kepemimpinannya, Utsman lebih memilih menteri-menterinya atau posisi-posisi penting dari kalangan kerabatnya, hal ini bertujuan guna mempermudah dalam menjalankan tugas negara. Hal ini menjadi salah satu penyebab adanya pemberontakan dan pengepungan di kediaman Utsman. Yang saat itu Utsman tidak ingin terjadinya perang saudara, maka saat itu Utsman menolak akan bantuan militer dari pihak lain yang mengakibatkan dirinya terbunuh pada saat pengepugan tersebut terjadi pada tahun 656 H.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline