Lihat ke Halaman Asli

Semuel S. Lusi

TERVERIFIKASI

Penulis

Pribadi dan Tubuh

Diperbarui: 6 Februari 2019   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia-menalar.com/Ricky

"Kamu kenal gak, si Mona cewek pendek gendut mahasiswa FTI UKSW angkatan 2018?", demikian seseorang bertanya pada temannya. "Oh, yang ramah dan pintar itu ya?"

Percakapan antar teman di atas nampak sederhana saja. Namun, bila diselami akan ketahuan bahwa dibalik pengungkapan itu terdapat klaim metafisik yang berharga. Penanya mengandaikan Mona sebagai tubuhnya, sementara respons sang teman mengarah kepada pribadinya. 

Apakah Mona dengan penanda "pendek gendut" merupakan sebuah pengada (subyek), sementara "ramah dan cerdas" merupakan pengada lainnya? Kalau demikian, siapakah Mona pada hakekatnya?

Seorang pencuri mungkin akan berargumen menghindari hukuman penjara karena secara teknis "yang mencuri adalah tangannya," bukan "diri"nya (baca: pribadi-nya). Seorang perempuan yang hamil secara tidak diharapkan akan dengan gampangnya menggugurkan kandungan, atau sebaliknya memeliharanya dengan kasih, meskipun misalnya, dokter memvonis janin di kandungannya berpotensi lahir sebagai anak tidak normal, pengidap virus berbahaya, cacat fisik parmanen atau cacat mental total, dan sebagainya. 

Orang lainnya lagi mungkin akan menjalani seluruh hidupnya dengan hanya "menjual tubuhnya," dan "mengabaikan pribadi/jiwanya," atau sebaliknya "mengelola pribadi/jiwanya" sementara membiarkan "tubuhnya terlantar atau tersiksa."

Kedua contoh di atas sepintas sepele lantaran dialami dalam keseharian kita, namun klaim-klaim ontologis dibaliknya berpotensi memberikan implikasi luas di bidang moral-etis, hukum dan sosial. 

Keduanya berkaitan dengan subyek metafisika tentang Pribadi dan Tubuh, mecakup pertanyaan-pertanyaan seperti, Apakah Pribadi dan Tubuh sama, atau berbeda, atau bahkan bertentangan? Apakah aku adalah tubuh, atau aku adalah pribadi, atau kedua-duanya? Kalau Pribadi dan Tubuh berbeda, bagaimana relasi antara keduanya? Pada akhirnya, pertanyaan-pertanyaan tersebut mengarah kepada satu hal, "Bagaimana aku mengada?"

Minat saya mempelajari topik ini telah berlangsung lama namun makin intensif semenjak beberapa tahun terkhir ini. Perhatian sesungguhnya adalah pencarian "diri sejati" atau "siapa manusia sesungguhnya?" Sebagai seorang trainer  Pengembangan Sumberdaya Manusia, tantangan untuk mengungkap "kesejatian manusia" dan terutama potensi-potensi uniknya menjadi perhatian utama. 

Manusia sejati tetaplah sebuah misteri, dan memahami Pribadi dan Tubuh bagi saya merupakan bagian dari pengungkapan sebagian kecil misteri itu. Dengan ungkapan lain, memahami hakekat Pribadi dan Tubuh serta hubungan antara keduanya akan membantu kita memahami hakekat ada-nya manusia itu sendiri: sebuah ada yang menyadari adanya.

Pandangan Dualisme dan Dualitas

Pandangan dualisme mempertentangkan Pribadi dan Tubuh, yang banyak dikenal misalnya melalui apa yang sering dianggap sebagai ajaran dualisme Platon tentang tubuh-jiwa, dimana "tubuh adalah penjara atau bahkan kuburan bagi jiwa." 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline