Lihat ke Halaman Asli

Semuel S. Lusi

TERVERIFIKASI

Penulis

Pesona Wisata Apung Kampoeng Rawa Ambarawa, Saya Tehipnotis!

Diperbarui: 17 Februari 2017   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Pernahkah Anda melewati jalan lingkar Ambarawa? Jalan ini menghubungkan jalur Bawen ke Magelang, juga Salatiga lewat Muncul. Anda akan meluncur di jalan beraspal mulus membelah bentangan persawahan luas, serta menikmati pemandangan danau Rawa Pening yang tenang.

Dari arah Bawen, sekitar dua kilometer  sebelum perempatan Muncul-Ambarawa akan terlihat menonjol sejumlah bangunan berciri joglo (rumah tradisional Jawa) di sebelah kiri jalan. Letaknya mencolok ditengah lanskap persawahan. Letaknya tidak sampai 300-an meter dari jalan besar. Di belokan masuk berdiri plang besar sebagai gerbang, dengan tulisan huruf besar yang dapat dibaca dari jarak 100-an meter: Wisata Apung Kampoeng Rawa.

Pemandangan panorama Kampoeng Rawa dengan (dari kiri ke kanan) pusat kerajinan, balai, pendopo, tempat istirahat untuk supir bus, musholla, dan restoran. Gunung Merbabu dan Gunung Telomoyo berada di latar belakang (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kampoeng_Rawa)

Sebagai pengagum pemandangan alam, saya selalu terkesima dengan latar gunung. Panorama telaga, sawah, hutan dan pegunungan sungguh paduan kompleks yang menampilkan kesatuan integratif alam raya yang tak tertandingi. Hanya decak kagum yang bisa menggambarkan kreasi alam ini. Dari titik kampoeng rawa, mata tidak saja dimanjakan pemandangan hijau dan keluasan hamparan sawah, juga bentangan danau Rawa Pening, melainkan di kejauhan latar selatan terlihat diapit benteng bebukitan tinggi. Itu tidak lain panorama lima gunung yaitu Merbabu, Merapi, Gajah Mungkur, Telomoyo dan gunung Ungaran. Puncak-puncak gunung itu seolah-olah sambung menyambung membentuk satu garis dengan lekak-lekuk mengusung langit.

Masuk ke areal resto apung Anda harus membayar di pos.  Tiket masuk untuk mobil Rp.15.000. Saya tidak sempat menanyakan tiket masuk kendaraan roda dua tetapi saya perkirakan tidak lebih dari Rp.5000.

Gerbang masuk ke Kampoeng Rawa (Sumber:https://www.wisatawan.id/wisata-kampoeng-rawa-ambarawa)

Jalan masuknya cukup lebar untuk  arus bolak-balik kendaraan roda empat. Hanya satu jalur untuk masuk dan keluar. Setelah masuk, gedung pertama yang ditemui didedikasikan sebagai Pusat Promosi Produk Unggulan UKM. Karena tujuan saya, istri dan anak hanya makan dan menikmati panorama alam, kami tidak sempat mampir melihat produk apa-apa saja yang disediakan. Kami diarahkan ke tempat parkir yang terbagi di beberapa lajur. Baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Parkiran cukup padat ketika kami memasukinya.

Dari tempat parkir Anda bisa memilih terlebih dahulu melihat-lihat hasil kerajinan dan produk UKM, ke tempat pemancingan apung, atau langsung ke restro untuk makan. Penunjuk arah cukup jelas. Bila ingin mancing Anda ke arah timur. Kalau melihat produk, dari tempat parkir langsung kelihatan warung UKM yang dibangun berderet-deret hingga hampir menyambung dengan gedung promosi produk ketika masuk tadi. 

Kami langsung ke restro.  Tersedia getek yang menyeberangkan kami ke sana. Ini salah satu fasilitas  transportasi air berciri tradisi yang menambah  keunikan restro.  Meski ada juga pilihan lain, rasanya menyeberang dengan getek lebih sensasional. Kayak di film-film tradisional Cina tempo doeloe. Getek ini menyeberangkan pengunjung ke area makan dan gazebo-gazebo. Sekitar tiga getek siaga bolak-balik mengantar dan menjemput pengunjung. Seorang pengunjung pun di antar jemput. Alternatif lainnya, pengunjung dapat menyeberang dengan jembatan apung yang menghubungkan ruas kedatangan dengan tempat makan.

Menyeberang dengan getek (Dokpri)

Untuk makan, Anda bebas memilih apakah mengambil tempat di ruang utama restro, yang berkapasitas sekitar 100, atau memilih di gazebo yang berkapasitas 5-7 orang. Tersedia sekitar 20-an gazebo. Tentu saja kami lebih memilih makan di gazebo agar lebih leluasa. Di ruang utma restro terlalu padat dan ramai.

Fasilitas lain yang terlihat tersedia adalah wahana bermain anak, pemancingan apung, area parkiran yang luas, warung-warung UKM yang menjual produk hasil kerajinan dan hasil usaha mereka, juga sebuah mushola terletak di sebelah utara arah jalan masuk lokasi. Tersedia pula sepeda air, dayung perahu, rental boat (untuk berkeliling danau Rawa Pening), serta fasilitas main anak seperti kereta putar, kuda-kudaan dan sebagainya.

Sensasi di atas getek (Dokpri)

Menurut Manajer HRD, Simon Sumual, ada juga disediakan rental mobil bagi yang ingin berkeliling Ambarawa dan obyek wisata sekitarnya,  seperti museum kereta api Ambarawa, Benteng Willem I, museum Palagan, Wisata Bukit Cinta, Gua Maria Bandungan, dan sebagainya. Bagi yang hanya ingin berkeliling sekadar untuk mengagumi panorama alam sambil menghirup udara bersih bisa juga menggunakan fasilitas becak. Bagi muda mudi tentu sebuah kesempatan menikmati suasana romantis yang tak boleh dilewatkan.

Patung-patung tokoh perwayangan disebar di sejumlah titik strategis, baik di air maupun di lokasi apung memperkuat kesan tradisional Jawa-nya. Juga hewan, seperti sapi, kerbau, ikan, burung, dan lainnya makin mempertegas nuansa pedesaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline