Ketika menonton televisi tentang rencana pernikahan putra pertama presiden dan seorang gadis mantan putri Solo, saya berharap mendapat tayangan yang berkualitas dan apik. Menarik untuk dilihat dan dicermati.
Sayangnya harapan saya bertolak belakang dengan kenyataan. Tayangan demi tayangan dari berbagai televisi yang saya tonton menyajikan pemandangan yang sama. Pemandangan tersebut adalah ketika Gibran, Selvy, dan Ibu Iriana menjawab pertanyaan wartawan tentang rencana pernikaha Gibran vs Selvy. Ada satu kesamaan dalam pemandangan tersebut yaitu Ibu Iriana yang jelas sangat "menguasai panggung" ketika berhadapan dengan wartawan, Selvy yang menampilkan kecantikannya dan tidak banyak berkata-kata, dan pemandangan yang sangat tidak saya sukai yaitu Gibran dengan gayanya memasang wajah "sengak" dengan bibir yang agak dimuncung-muncungkan. Entah apa tujuannya saya juga tak mengerti.
Masih terlintas memang ketika konfrensi pers pertama bapak presiden bersama keluarga, Gibran yang diberi kesempatan bicara, berbicara dengan ketus pada para wartawan. Yang dibahas adalah masalah anak haram dan seterusnya dan seterusnya. Saya sendiri ketika masa-masa kampanye dulu hampir tak pernah menemukan media yang menyatakan Gibran sebagai anak haram. Kalaupun ada berarti itu hanya ulah segelintir wartawan yang dibayar untuk melakukan kampanye hitam. Masa sih hanya karena ulah segelintir wartawan, semuanya mendapatkan balasan tak enak dari Gibran? Seolah-olah semua wartawan berkonspirasi menyatakan dia (Gibran) sebagai anak haram.
Cobalah Gibran memasang wajah ramah seperti ketika ada media yang meliputnya di lokasi usaha yang dia geluti. Waktu itu wajahnya Gibran sangat ramah dan akibat keramahan wajahnya itu, kita bisa menemukan kemiripannya dengan Jokowi bapak presiden kita.
Kalau setiap bertemu wartawan dan konfrensi pers Gibran tetap tampil "sengak" begitu, saya jadi kasihan dengan Selvy. Rasanya orang yang suka ketus dan memuncungkan bibir pasti ujung-ujungnya darah tinggi dan suka marah-marah, agak kurang pantas bersanding dengan seorang putri Solo yang santun dan kemayu.
Kalau sudah begitu, Sel, pikir-pikir dululah... pertimbangkan saya juga boleh he..he..he... :-)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H