Lihat ke Halaman Asli

Detectiv Aji

BIKIN PENASARAN

Ga Mudik Ga Asik

Diperbarui: 1 Mei 2022   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Hallo masyarakat Indonesia, yang ganteng yang cantik apa kabar semua nya, setelah penantian panjang tidak bertemu dengan keluarga, rasanya ada yang kurang nih, kaya gaada manis manis nya gituh, jika kita tidak mudik rasanya gaa mudik ga asik, bikin suasana jadi sedih, jika kita tidak bisa mudik ke kampung halaman, 100% orang Indonesia memegang budaya mudik bahwa mudik adalah hal yang wajib, ketika memasuki hari H menju lebaran tiba, Karana berkumpul dengan keluarga adalah salah satu momen yang membahagiakan, karna jika tidak pulang artinya kita tidak sayang pada orang orang yang ada di kampung halaman  seperti tidak bisa bertemu doi, kekasih, mantan, calon tunangan, keluarga pokonya satu RT, Satu desa, satu kampung, Semua kangen kalian yang dari perjalanan kota menju ke desa.
.
Di lihat dari hari demi hari puncak arus mudik berlangsung dari 5 Hari menju lebaran, dalam menyambut hari kemenangan ini antusias masyarakat tidak bisa terbendung langih bahawa mereka melakukan perjalanan pulang dari kota ke kampung nya masing masing yaitu mudik 

Laju arus mudik dari jalanan Garut menuju jalan raya genting sampe ke Tasikmalaya itu adalah titik puncak dimana para pengendara motor mobil sangat padat dan desak desakan sampe sampe masyarakat rela sabar menunggu lanju nya arah kendaran, Bahakan ada yang rela kehujanan ke panasan macet macetan demi pulang ke kampung halaman
.
Penyebab utama dari macet saat mudik karena semua aktivitas yang tadinya menjadi salah satu prioritas masyarakat, ada yang bekerja, ada yang jadi buruh, ada yang sekolah ada yang dinas, semua nya sudah memasuki hari libur dan siap siap pulang untuk menikmati hari tenang libur untuk menyambut hari kemenangan, dan santai untuk pulang ke kampung halaman, makanya arus mudik di jalanan semakin tinggi tak terkendali dan laju arus mudik di jalanan agak macet walu tidak macet total.

.
kondisi lalu lintas yang meningkat tinggi di penuhi para pengemudi jalan ber sepeda motor, ini hari demi hari berdatangan dari mana mana ada yang dari Jakarta, Bandung, Bogor menju ke jalan Garut gentong sampai ke arah Tasikmalaya Jawa barat jalanan di penuhi motor dan mobil dengan terpaksa masyarakat harus sabar desak desakan.

.
Selain itu juga kendaraan di penuhi oleh tempat tempat rest area atau tempat istirahat keluar masuk nya kendaraan sepeda motor tersebut, jadi tidak bisa di pungkiri bahwa jalanan terus di penuhi kendaraan tanpa henti adanya aktivitas antara yang berhenti yang pergi dan yang istirahat menambah suasana kendaraan makin banyak di jalanan.

.

Dan hal lain juga se rupa kemacetan terjadi dari arah Tasikmalaya menju bandung, dari pusat kota Tasik ke arah Bandung, Jakarta, Bogor, arus kendaraan sama hal nya seperti yang pulang dari arah Bandung ke Tasik, karna banyak nya masyarakat yang bepergian, apalagih pusat kota Tasikmalaya adalah salah satu pusat pembelanjaan, pusat kota tempat orang orang berbelanja jadi wajar jika kodisi ini terjadi karna di hari menuju kemenangan lebaran, banyak sekalih masyarakat yang berbelanja kebutuhan poko untuk hari kemenangan lebaran bersama keluarga nya.

.

Dengan padat nya arus mudik tersebut berdasarkan yang kita lihat di jalanan langsung masyarakat sangat antusias bahwa mereka tetap mudik apapun yang terjadi, tetapi di balik macet nya mudik mereka tetap Septy, mentaati aturan lalu lintas jalanan demi keselamatan di jalanan supaya tidak terjadi kecelakaan di jalan saat berkendara supaya bisa ketemu ibu bpa mertua keluarga sampa ke kampung halaman Sanah. Terimakasih di kutip hari ( 1 Mei 2022 ) Tasikmalaya jawabarat sumber informasi langsung dari TKP.

.
Gimana cape kan mudik sekarang ? tapi lebih cape jika kalian tidak mudik karna sedih tidak bisa bertemu keluarga, itu sajah berita kali ini semogga kalian tetap berhati hati dan selamat sampai tujuan see selamat berjumpa di tulisan berikut nya bay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline