Oleh Semino
Presiden di seluruh dunia menghadapi dilema. Ekonomi ambruk atau mayat warganya menumpuk karena pagebluk Convid 19. Saya pilih menulis presiden yang kanonik dalam hal super kontroversi. Presiden Amerika Serikat.
Trump mengancam menahan uang untuk WHO. Why? Panik, style, atau scapegoat? Tiga hal itu sering bikin Trump heboh.
Setelah ngotot untuk secepatnya menghentikan lockdown, kini Trump balik menuding WHO sebagai biangkerok penyebab bertambahnya korban pandemik. Saat kebingungan atas pilihan antara pemulihan bisnis di Amerika atau tindakan total menyelamatkan warga Amerika dari ancaman pandemik virus Corona, Trump tampak jelas meremehkan ancaman virus Corona. Kelompok pemerintah lebih khawatir akan terjadinya krisis ekonomi, sementara kelompok profesional kesehatan getir-getir akan bertambahnya tumpukan mayat karena virus.
Begitu fakta menunjukkan jumlah warga Amerika yang terinfeksi bergerak mendekati setengah juta (hari ini 435.160) dan meningginya tumpukan mayat (14.797 jiwa meninggal), Trump panik dan menyalahkan WHO karena tidak memberikan informasi secara benar dengan style-nya tidak menyalahkan dirinya sendiri atas kekeliruan langkahnya, sebaliknya mengarahkan 'telunjuk'nya pada WHO sebagai biangkerok penyebab meningkatnya jumlah korban yang termakan virus Corona. Betulkah?
Seperti atas kasus kasus lain yang telah ia hadapi,Trump melempar ancaman yang kontra produktif terkait penangan pandemik yang semakin mengganas. Akan menahan dana untuk WHO. Trump berkata, "Kami akan menahan uang yang harus dibayarkan untuk WHO. Kami akan sekuat tenaga menahannya, dan kita lihat saja."
Bajet untuk W.H.O. sekitar $6 miliar, berasal dari negara negara anggota di seluruh dunia. Pada 2019, angka untuk tahun lalu, Amerika Serikat menyumbang sekitar $553 juta (Michael D. Shear, 7 April 2020). Ini ancaman signifikan untuk melemahkan kinerja WHO.
Apa alasan Trump? " ... mereka (baca: WHO) very China-centric," kata Presiden Trump. Mereka rupanya membuat kesalahan selalu untuk (keuntungan) pihak Cina. Dan kami mendanainya.", ujarnya (New York Times, 7 April 2020). Kecenderung tipikal Trump adalah kepentingan kelompok dengan menyebut. Cina, bukan ancaman virus. Seandainya, dana itu benar benar ditahan, WHO akan terlemahkan. Artinya, jurus tiji tibeh diterapkan Trump. Mati siji mati kabeh.
Trump panik, ya. Style Trump, ya. Bikin scape goat bisa ya. Fakta WHO telah medeklarasikan pandemik sehari sebelum Amerika lockdown. So, tuduhan WHO memberi informasi kurang jelas dipertanyakan. Style Trump jelas, menyangkal pernyataannya sendiri. "I am not saying that", katanya. Cari scapegoat, semua orang bisa simpulkan itu.
Yang benar? Lihat saja. Yang pasti, harus waspada bias ideologisnya.
Surabaya, 9 April 2020