Lihat ke Halaman Asli

Sosialisasi Kusta dan Frambusia Kemenkes, Dinkes Halut

Diperbarui: 7 Desember 2017   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Halut-- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Utara (Halut), Provinsi Maluku Utara (Malut), melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), melaksanakan kegiatan advokasi dan sosialisasi tentang penanganan intensifikasi kasus penyakit Kusta dan Frambusia, bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Dinkes Provinsi Malut. Bertempat di ruang rapat Bupati Kantor Bupati Halut, Rabu (6/12/2017).

Sekretaris Daerah Fredy Djandua dalam sambutanya, mengatakan, pemkab sangat mendukung, serta memberikan apresiasi atas pelaksanaan advokasi dan sosialisasi intensifikasi ini, sebagai wujud kepedulian Pemerintah Pusat (PP) dan pemkab Halut dalam menciptakan masyarakat yang sehat.

"Masyarakat Kabupaten Halmahera Utara sangat membutuhkan akses kesehatan, maka kami sebagai pemerintah pemkab sangat mendukung kegiatan advokasi dan sosialisai intensifikasi penaganan penyalit kusta dan Frambusia," ungkapnya.

Lanjut Fredy, dampak yang akan ditimbulkan penyakit kusta dan frambusia sangat luas, terutama pada status sosial dan ekonomi. Karena dapat menyebabkan kecatatan selamanya, Sehingga berdampak pada, menurunya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Penyakit kusta dan frambusia sebagian besar disebabkan karena kurang cepatnya respon masyarakat, terhadap potensi kemunculan penyakit kusta di lingkungan mereka.

"Untuk itu, agar penyakit ini tidak menjadi masalah bagi masyarakat, kususnya yang ada di Halut  Marilah kita sama-sama mengkampanyekan ,mendukung dan mencegah penyakit ini agar Dinkes Halmahera Utara dan Kemenkes Ri dapat dengan mudah menditeksi pasien yang masih terkena penyakit kusta dan frambusia," harapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinkes Halmahera Utara Johana Aipipideli

 menjelaskan, kegiatan  advokasi dan sosialisasi intensifikasi penemuan kusta dan frambusia akan  berlangsung selama dua hari. 

Menurutnya Halmahera Utara merupakan salah satu kabupaten,  yg mendapat penanganan penderita kusta dan frambusia. Sehinga intensifikasi ini akan dilakasanakan selama 2 hari dan ini sudah ada kesepakatan dengan Kemenkes RI," tuturnya

Sebagai narasumber dalam kegiatan ini  dr. Teky Budiono Konsultan Kusta Nasional Kemendinkes RI dan dr. Andi Sakurawati dari Dinkes Provinsi Maluku Utara. 

dr. Teky ketika di temui disela sela kegiatan mengatakan, kusta dan frambusia adalah penyakit yang sudah lama sampai saat inipun belum tuntas penanganannya untuk itu lewat kegiatan ini, para peserta dapat membantu mensosialisasikan.

 Selain itu juga butuh bantuan  lintas sektoral agar bersama Dinas Kesehatan memerangi panyakit ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline