Lihat ke Halaman Asli

Masih Pentingkah Bahasa Indonesia?

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Saya awali saja tulisan ini dengan pernyataan bahwa pertanyaan di atas saya maksudkan pada konteks ekonomi global di masa depan. Bahwa, bahasa memang seyogiayanya merupakan media berkomunikasi antar-manusia. Dan, ekonomi—tak lain—adalah interaksi jual-beli yang juga membutuhkan seperangkat peralatan komunikasi, termasuk bahasa di dalamnya.

Pesatnya pertumbuhan ekonomi China dan tetap tak tergoyahkannya dominasi Barat mengindikasikan sebuah skenario pasti tentang kondisi ekonomi global. Perusahaan-perusahaan China akan menjamur di pelbagai belahan dunia potensial. Dan, pergerakan itu memang tidak memberikan perubahan signifikan terkait kondisi ekonomi global saat ini yang didominasi Barat, namun tetap saja ada perubahan.

India juga akan menjadi negara yang memasok perusahaan-perusahaan multinasional ke seluruh dunia, termasuk dunia. Sebut saja Tata Motors atau Maindra Rise. Sementara, Jepang akan lebih keras menggerakkan ekonominya lewat luar dalam bentuk investasi di negara-negara lain akibat ancaman demografi yang membuatnya jadi negara ‘tua’ dan ‘tidak produktif’.

Lantas, Indonesia akan menjadi salah satu negara tujuan penanaman modal asing para negara calon raksasa tersebut. Apa yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat Indonesia dalam situasi ini? Persiapan adalah hal utama. Sumber daya manusia Indonesia harus mampu bersaing untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja profesional dari perusahaan-perusahaan asing tersebut.

Kemampuan berbahasa, sebagai media utama komunikasi, menjadi hal wajib yang mesti dimiliki. Bahasa Inggris tampaknya sudah jadi barang lumrah. Selebihnya, kita juga harus mampu mengusai beberapa bahasa asing lainnya yang digunakan para calon raksasa tadi. Lalu, apakah bahasa Indonesia jadi tak lagi penting atas fakta ini?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline