Dari dulu, harta, tahta, dan wanita memang selalu membuat orang menjadi gila. Bedanya, orang gila tidak perlu harta dan tahta tapi pasti perlu wanita. Tidak percaya? Silahkan para wanita pamer aurat di depan orang gila pasti dikejar-kejar sampai tergila-gila. Apalagi pamer aurat di depan orang waras ? Persoalan wanita bisa menjadi luar biasa seperti Alengka yang porak-poranda amerga Rahwana pengen ngawini Shinta. Indonesia juga hampir porak-poranda di serang Miss World dari ratusan negara. Baru membayangkan namanya saja laki-laki langsung jatuh imannya. Padahal belum tentu bungkus mewakili isi, coba kalau miss worldnya ternyata Omaswati atau Mpok Nori, apa masih napsu? Please, don`t judge a book by its cover. Ulama-ulama langsung pasang kuda-kuda, menolak MW meski ditolak pakaiannya sopan atau tidak sopan, di Bali atau bukan. Sementara di Puncak praktik kawin mut'ah menjadi lumrah. Pelakunya ya orang-orang yang tahu agama, kalau tidak tahu agama mana mungkin tahu ada kawin mut'ah. Padahal kawin mut`ah itu pelacuran. Masa nikah kok ada tarif jam-jaman. Syiah-Sunni melarang mut`ah. Laki-laki pancen bernapsu besar, napsu yang ingin mengawini bukan menikahi. Mau ulama atau awam, kalau otak kawin ya sebaiknya dikebiri.....biar tahu rasa. Miss word di bali kok ributnya di sini. http://gambarbbm-lucubergerak.blogspot.jp/2013/04/gambar-monyet-lucu.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H