Lihat ke Halaman Asli

Perawat Bukan Perawan

Perawat Bukan Perawan

Memori Humorku di Masa SMP

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Bulan dan Bintang Tak Bersinar, Hujan Turun Cukup Lebat. Mobil melaju dengan kecepatan tinggi, awas ada kakek menyebrang jalan.

Tujuh tahun lalu, ketika saya masih duduk di kelas 1 MTsN di Kalimantan Selatan. Saya dan teman-teman satu kelas mendapat sebuah pertanyaan yang menurut saya untuk anak seusia kami waktu itu adalah pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab. Bagi orang yang berpikiran kritis mungkin pertanyaan ini adalah pertanyaan mudah dan sudah tidak asing lagi didengar. Waktu itu hujan turun sangat deras sekali, jam sudah menunjukkan pukul 06.30 WITA saya berangkat ke sekolah seperti biasanya dengan menggunakan sepeda BMX dan memegang payung agar tidak basah terkena hujan. Setelah sampai di sekolah ternyata perkiraan saya sebelumnya benar, saya datang terlambat. Ketika saya mencoba masuk kelas saya disuruh maju dulu ke depan untuk memberi alasan kenapa saya datang terlambat. Bapak Syakerani beliau seorang guru Bahasa inggris yang senang bercanda dengan siswanya namun dibalik semua itu dia juga sangat tegas dan disiplin. "Ilham", kata beliau memanggil saya. " Iya Pak ", jawab saya. "Kenapa kamu datang terlambat ? ", tanya beliau. "Hujan Pak", jawab saya singkat. "Ya sudah, untuk kali ini kamu saya maafkan dan boleh mengikuti pelajaran saya. Silakan duduk dan keluarkan buku pelajaranmu", kata beliau lagi. Saya menjawab "Terima kasih Pak".

Ketika bapak Syakerani sedang menjelaskan pelajaran, mungkin karena pengaruh hujan yang dingin banyak siswa yang kelihatan malas-malasan dan mengantuk mengikuti pelajaran beliau. Sepertinya beliau pun menyadari hal tersebut, beliau memancing semangat kami dengan beberapa teka-teki agar kami tidak mengantuk dan bisa mengikuti pelajaran dengan serius tapi santai. Pertanyaan-pertanyaan beliau berupa teka-teki yang ditanyakan kepada kami sebelumnya terjawab semua oleh tema-teman saya. Tiba-tiba beliau memberi teka-teki berupa cerita, kata beliau " Suatu hari, ada sebuah mobil melaju dengan cepat sekali. Pengemudi mobil tersebut tidak menghidupkan lampu mobilnya, di dalam mobil tersebut hanya ada pengemudinya tidak ada penumpang lain. Hujan turun cukup deras, saat itu tidak ada bulan tidak ada bintang. Disaat pengemudi sedang asyik mengemudi mobilnya tiba-tiba ada seorang kakek menyeberang jalan dengan pakaian serba hitam, dari baju sampai celana semua hitam. Bahkan payung yang dipegang kakek tersebut juga berwarna hitam".

Kami mulai berpikir sejenak mengikuti alur cerita yang diceritakan Beliau. " Yang anehnya pengemudi tersebut bisa mengetahui ada seorang kakek menyeberang jalan, sehingga dia memperlambat laju mobilnya dan berhenti membiarkan Kakek menyeberang hingga sampai ke tepi jalan dan tidak terjadi tabrakan. Padahal waktu itu jalanan cukup licin karena hujan, bulan dan bintang tidak bersinar, lampu mobil tidak dinyalakan, dan kakek yang menyeberang jalan menggunakan pakaian serba hitam ", lanjut Bapak Syakerani kepada kami. Saya dan teman-teman yang lain mulai bingung kenapa hal tersebut bisa terjadi.

Bapak bertanya kepada kami, " Siapa diantara kalian yang tahu, kenapa pengemudi mobil tersebut bisa mengetahui ada kakek yang menyeberang jalan dan tidak menabraknya, padahal waktu itu hujan cukup lebat sehingga jalanan licin, bulan dan bintang tidak bersinar, lampu mobil tidak dinyalakan dan kakek tersebut berpakaian serba hitam ? ". Satu persatu teman saya mulai mencoba menjawab, ada yang menjawab " karena dia dukun Pak ". Kami semua tertawa mendengarnya, " salah, jawaban kamu salah " sahut bapak. Saya pun mencoba menjawab, " karena feeling kali pak ". " Kamu juga salah", kata bapak. Dari sekian banyak jawaban yang dilontarkan saya dan teman-teman saya, namun tidak ada juga yang berhasil menjawabnya. Akhirnya kamipun menyerah dan bertanya kepada bapak, " terus jawabannya apa Pak ? ". Beliau tersenyum kepada kami dan dengan santainya beliau menjawab, " karena pada waktu itu SIANG HARI ". Kami tertawa dan baru sadar ternyata jawabannya sangat sederhana sekali. Hahaaa, dasar ternyata seorang guru punya banyak cara agar siswa-siswanya tidak jenuh mengikuti pelajaran.

Memang pertanyaan yang unik dan memerlukan logika untuk menjawabnya, maklumlah waktu kami masih anak MTsN dan terlalu terbawa cerita. Mendengar kata " Bulan dan Bintang " ya otomatis semuanya pada mikir malam hari. Hehe. Ternyata kata kuncinya adalah " tidak ada bulan, tidak ada bintang ". Emang siang hari tidak ada bulan dan bintangkan. Hmmm, ada-ada aja pertanyaan. Tapi karena hal tersebut kami mulai kembali semangat lagi belajarnya, karena sudah refreshing dengan pertanyaan yang menurut saya gokil dan unik.

Semangat terus Guru-guruku. Jangan patah semangat dengan respon siswa yang sering malas-malasan, inilah kesempatan kalian untuk memberikan motivasi dan belajar tidak selamanya harus serius. d(^_^)b

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline