Lihat ke Halaman Asli

You're Everything Part 3

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

KRITIK DAN SARAN DARI KALIAN AKAN SANGAT MEMBANTU :D Sepanjang perjalanan Hye Ra hanya memandang ke luar, Ia masih tidak bisa melupakan kejadian tadi, semoga saja mereka sekarang tidak bertengkar lagi disamping itu Hye Ra merasa sedikit lega karena Hye Mi sedang tidak di rumah jadi Ia tidak perlu medengarkan pertengkaran kedua orang tua mereka lagi, Hye Ra tidak pernah tega saat melihat muka polos Hye Mi yang menanyakan  apa yang terjadi setiap saat Hye Mi melihat ayah dan ibu bertengkar. “Aku lapar, bagaimana kalau kita makan dulu? Kau tahu cafe di sekitar sini Sunny?”Kim Jo bertanya pada Sunny, suara pria itu membuat Hye Ra tersadar dari lamunannya, Kim Jo sempat melirik kearahnya melalui spion kaca depan. “hhm, bagaimana kalau ke café geonbae, makanan disana kan terkenal lezat, aku dan Hye Ra sering kesana, ya kan Hye Ra?” Sunny menunjuk ke arah cafe yang masih beberapa meter lagi jaraknya lalu  menengok ke belakang sambil tersenyum manis ke arahnya, dia dan Sunny memang sering pergi bersama ke sana, Susana café itu memang menyenangkan apalagi dengan masakan ramen-nya yang sangat lezat itu, ah mengingatnya membuat perut Hye Ra lapar. “Ya tentu, hhm Sunny,memangnya pria sok tahu itu masih menyukai masakan Korea? Bukankah ia sudah sangat lama tinggal di Paris?" Hye Ra kini berbalik bertanya pada Sunny, ia penasaran apakah pria sok tahu itu masih menyukai masakan khas korea. “Siapa yang kau maksud pria sok tahu itu Sun Hye Ra?!” Kim Jo kini ikut berbicara, Ia menghentikan mobilnya tepat di depan café geonbae dan sekarang Kim Jo menoleh pada Hye Ra. “kau” Hye Ra menjawab pertanyaan Kim Jo dengan cepat, membuat laki-laki itu mengerutkann alis dan heran mengapa Hye Ra tidak ada rasa ragu untuk mengucapkannya. “Pria sok tahu ? Kenapa kau menyebutku begitu nona pelamun?”Kim Jo semakin menatap Hye Ra dengan serius membuat jantung Hye Ra berdebar kencang, kenapa jantungnya menjadi tidak normal begini? Aneh sekali! Mencoba melupakan ketegangannya Hye Ra membalas “Dan Kau Pria sok tahu, kenapa seenaknya memanggilku dengan sebutan nona pelamun?Kau kan yang pertama kali memanggilku dengan sebutan aneh seperti itu, jadi apa salahnya jika aku membalas?!” Hye Ra juga ikut membalas, keduanya saling berpandangan dan menyipitkan mata seakan tanda perang akan segera dimulai. “Stooop!” teriakan nyaring Sunny membuat Kim Jo dan Hye Ra menutup telinga mereka, Sunny memang memiliki suara yang sangat nyaring ketika berteriak. “Kalian ini seperti anak kecil saja!” Sunny menghentikan omelannya  sebentar dan  menatap Kim Jo lalu kembali melanjutkan “Kim Jo, aku kan sudah bilang padamu jangan suka mencari masalah pada Hye Ra, jika tahu begini lebih baik aku tidak mengajakmu tadi!” Sunny melipat kedua tangannya dengan wajah kesal. “jadi benar kau yang mengajak pria menyebalkan ini untuk  ikut dengan kita, oh sunny kau tahu kan” belum sempat Hye Ra selesai berbicara Sunny langsung menjelaskan dengan sigap, “Hye Ra, aku mengajaknya karena Kim Jo sudah lama tak datang ke Korea, dia bilang dia sangat merindukan suasana Korea, jadi aku mengajaknya untuk ikut bersama kita, lagipula lumayan kan kita dapat supir gratis?” Sunny mengedipkan matanya sambil melirik Kim Jo yang sedari tadi memerhatikan mereka berdua, sebenarnya Sunny tidak salah memang itu hak ia mengajak siapa saja termasuk pria menyebalkan itu! “Supir gratis? Kalau begitu sepupu mu ini adalah supir tertampan yang pernah ada sunny” Kim Jo membalas ucapan Sunny sambil menyunggingkan senyuman lebar, terkadang melihat Kim Jo tersenyum membuat Hye Ra lupa bahwa dia adalah pria yang menyebalkan. “Hiih, ayo Hye Ra kita turun dan tinggalkan manusia ini” Sunny mendorong bahu Kim Jo dan tertawa, mereka memang sangat akrab dan sepertinya Sunny sudah tidak marah lagi. **** @Cafe Geonbae Hye Ra sudah mencium aroma lezat ramen yang dibawakan pelayan yang melewatinya tadi, sejak tadi ia sudah tidak sabar untuk menyantap ramen khas café ini. Hye Ra tersenyum kepada salah seorang pegawai disana. Hye Ra sangat mengenal pegawai manis itu, namanya Noo Ya. Noo ya adalah teman SMP Hye Ra, ia masih ingat betul bagaimana cengengnya gadis itu dulu,  dan sepertinya kini ia berubah menjadi wanita dewasa. “Hey Hye Ra, apa kabar?”Sapa Noo Ya saat Hye Ra menghampirinya. “Aku baik-baik saja Noo Ya, kau sendiri?” Hye Ra membalas ucapan gadis itu sambil tersenyum ramah. Setelah berbasa basi sebentar dengan Noo Ya, Hye Ra menghampiri Sunny dan Kim Jo yang sudah menunggu di meja yang tak jauh dari nya. “Maaf telah membuat kalian menunggu” Hye Ra membungkukan badan dan setelah itu memandang Sunny dan Kim Jo. “Tidak apa-apa Hye Ra, bagaimana kau sudah selesai berbincang dengan teman mu itu?” Sunny memang tidak mengenal Noo Ya  karena  mereka bukan dari sekolah yang sama sewaktu SMP dulu, Hye Ra mengenal Sunny sewaktu SMA dan mereka berdua berteman baik sampai sekarang. “Sudah, hhm kalian sudah memesan makanan?” Hye Ra berbalik bertanya pada mereka . “Mungkin sudah kalau Sunny tidak menyuruhku bersabar untuk menunggu mu, dan Sunny bisakah kita memesan makanan sekarang? Perutku sudah berbunyi dari tadi dan mungkin sebentar lagi dia akan merengek kembali?!” Kim Jo bertanya pada Sunny sambil memegang perutnya, sepertinya pria itu memang benar-benar sudah lapar. “mianhae”sesal Hye Ra Setelah memanggil pelayan dan menyebutkan pesanannya  Sunny bertanya pada Hye Ra dan Kim Jo, “Baiklah sekarang kalian ingin memesan apa?” “Ramen” Jawab Hye Ra dan Kim Jo serempak membuat Sunny menahan tawa Hye Ra terkejut mengetahui dia dan Kim Jo menjawab secara bersamaan dengan menu yang sama, jadi pria menyebalkan itu juga menyukai ramen seperti dirinya?!. “Kompak sekali , hhm kalau begitu kami memesan 1 kimchi dan 2 ramen” sunny tersenyum sesaat kepada mereka berdua dan kembali melihat kearah pegawai yang berdiri di sampingnya sambil tersenyum. “Baiklah 1 Kimchi dan 2 ramen, ada yang lain lagi?” Pelayan itu menawarkan lagi sebelum pergi, “Sudah, itu saja dulu” Sunny kembali menjawab, setelah mengucapkan terimakasih pegawai itu pergi. “Hye Ra, Jo aku mau ke kamar kecil dulu ya, oh iya Jo ingat ya, jangan mencari masalah lagi”  Sunny masih sempat mengingatkan pria menyebalkan itu untuk tidak menggangunya, ah terimakasih Sunny Suasana di meja itu menjadi sepi seketika, dia dan Kim Jo yang duduk berhadapan sibuk dengan urusan tak penting masing-masing, Hye Ra sibuk memainkan ponselnya dan pria menyebalkan itu, ah Hye Ra tidak tahu! lagi pula untuk apa memperhatikannya? “Kau tak ada niat sedikit pun berbincang dengan ku ya?” Suara itu membuat Hye Ra mengalihkan pandananya pada Kim Jo, pria itu memulai pembicaraan akhirnya sekarang tinggal dia yang harus memikirkan jawaban yang pas untuk menjawab pertanyaan Kim Jo tadi. “Memangnya apa yang harus dibincangkan? Tapi kalau kau memang ingin berbicara padaku silahkan aku pasti akan menjawab” Hye Ra menopang dagunya dan memandang Kim Jo sambil menunggu jawaban darinya. “Baiklah, oh iya aku hanya ingin bertanya apa yang kau lamunkan pada saat di kantin waktu itu?” Ah kenapa pria itu bertanya soal lamunannya waktu itu, pasti pria itu akan mengejeknya habis-habisan jika tahu apa yang ia lamunkan saat itu. “Kenapa menanyakan pertanyaan tak jelas seperti itu? Aku tidak akan menjawab” Hye Ra membalas dengan nada yang cukup ketus, berbicara dengan pria itu memang selalu membuat Hye Ra kelihatan galak. “Kau kan bilang kalau kan akan menjawab pertanyaan ku, jangan-jangan saat itu kau sedang melamunkan ku ya?” Kim Jo tersenyum ke arah Hye Ra membuat jantung Hye Ra kembali berdebar , aduh sebenarnya ada apa dengannya? “Rasa percaya diri mu ini tinggi sekali ya Kim Jo, mana mungkin aku melamunkanmu? Membuang-buang waktu saja!” “Kalau begitu apa yang kau lamunkan?” “Bukan urusan mu!” “Kau ini galak sekali, aku kan hanya bertanya” “Kalau begitu berhentilah bertanya” Perdebatan seru mereka berakhir setelah Sunny cepat-cepat datang dan melerai mereka, “Hei, kalian kenapa jadi bertengkar begini? Suara kalian terdengar sampai di depan toilet tau! Benar-benar tidak bisa dibiarkan berdua sebentar saja” Hye Ra dan Kim Jo hanya terdiam mendengarkan omelan Sunny dan di saat yang tepat itu juga pelayan datang mengantarkan pesanan mereka, ah syukurlah mungkin dengan begitu Sunny bisa berhenti mengoceh, untuk sementara. Arti: Mianhae : maaf Kimchi : makanan tradisional Korea, salah satu jenis asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas **** @Rumah Hye Ra Setelah mengucapkan terimakasih dan selamat tinggal kepada Sunny, Hye Ra  masuk ke dalam rumahnya, tadi sebelum masuk Hye Ra sempat melihat mobil bibi Jun Sung di depan, berarti Hye Mi sudah pulang, Hye Ra sudah tidak sabar untuk bertemu Hye Mi, dia sangat merindukan adiknya itu “Bibi Sung!” Hye Ra memanggil nama bibinya itu setelah ia melihat bibinya sedang berbincang dengan Ibunya. “Hey Hye Ra” Bibi Sung langsung memeluk Hye Ra ketika menghampirinya, Hye Ra sudah menganggap Bibi Sung seperti Ibunya sendiri begitu pula dengan bibi Sung. Bibi Sung adalah kakak perempuan dari  ayah Hye Ra, dari kecil Hye Ra memang sudah dekat dengan Bibi Sung apalagi setelah pertengkaran Ayah dan Ibunya pada 2 tahun belakangan ini begitu pun dengan Hye Mi dia sangat sering menginap di rumah bibi Sung, biasanya bibi Sung yang mengajaknya dan Hye Ra menyetujui nya, Hye Mi pasti senang berada di rumah bibi Sung karena bisa bermain dengan Yue Jun, putri bibi Sung yang lebih tua 2 tahun dari Hye Mi yang masih berusia 5 tahun “Bibi sudah lama datang?” Hye Ra bertanya pada bibinya ketika mereka selesai berpelukan, “baru sekitar setengah jam yang lalu, bibi juga sedang asik mengobrol dengan ibu mu, benar kan Hye Sun?” Bibi Sung menengok ke belakang dan memandang Ibu sambil tersenyum “Ya tentu” Ibu menjawab dan kemudian bermain lagi dengan Hye Mi, sebenarnya Ibu sangat menyayangi mereka berdua dan Hye Ra menyadarinya tapi kesibukannya selalu membuat anak-anaknya seperti anak terlantar dan kurang kasih sayang, andai saja 2 tahun yang lalu ibu tidak menerima tawaran pekerjaan itu mungkin sekarang ibunya masih punya waktu untuk  mereka. “Hye Mi tidak merepotkan bibi kan?” Hye Ra mengajak bibinya berbasa-basi lagi sebenarnya ia tahu Hye Mi tidak mungkin menyusahkan bibi-nya, Hye Mi adalah anak yang baik dan cerdas, ia tidak seperti kebanyakan anak kecil lainnya yang terkesan rewel dan manja, ya mungkin karena Hye Mi tidak begitu di manjakan oleh ayah dan Ibu. “Tentu tidak, anak itu merupakan anak yang cerdas dan mandiri sama sepertimu kan Hye Ra?” Bibi Sung menjawab pertanyaan Hye Ra sama seperti biasa jika Hye Ra bertanya pertanyaan yang sama pula. “Bibi bisa saja, Hye Mi.. kau tidak rindu dengan kakakmu ini?” Setelah memandang bibinya Hye Ra memandang Hye Mi yang sedang asik bermain bersama Ibu. “Tentu saja aku merindukan mu eonni” Hye Mi berlari dan memeluk Hye Ra yang sudah berlutut dahulu supaya dapat memeluk Hye Mi.  dalam hatinya Hye Ra lega karena Hye Mi tidak menyaksikan pertengkaran Ayah dan Ibunya. @Kamar Hye Ra Setelah Bibi Sung pulang Hye Ra masuk ke kamarnya dan membiarkan Hye Mi melepas rindu dengan ibu, kasihan Hye Mi besok Ibu sudah harus pergi lagi. Hye Ra membuka buku hariannya dan mulai menulis, Hye Ra memang selalu mencurahkan isi hatinya di buku hariannya semenjak 2 tahun yang lalu mungkin dengan itu perasaannya bisa lebih tenang 20 Oktober, 2008 Kejadian kemarin terulang kembali, ayah dan ibu kembali bertengkar walau dengan topik permasalahan yang tidak sama, aku tidak habis pikir mengapa setiap hari selalu ada perdebatan di antara mereka berdua? Aku sudah lelah dan cukup sakit mendengarnya, mendengar pertengkaran mereka yang tak pernah ada habisnya yang membuat kuping ku panas! Dan aku memilih untuk berjalan-jalan sebentar tadinya, sebelum Sunny menelponku dan mengajakku berjalan-jalan, aku menyetujuinya karena ku pikir itu akan jauh lebih baik dari pada berjalan-jalan sendiri tapi aku salah, Sunny mengajak pria menyebalkan itu lagi dan seperti apa yang ku duga kami bertengkar lagi, tapi dibalik petengkaran itu ada rasa aneh yang timbul sebenarnya, mengapa jantungku selalu berdetak kencang tiap pria itu ya Kim Jo tepatnya menatap ku dan tersenyum dengan senyuman khasnya? Hye Ra menutup buku hariannya setelah ia menguap beberapa kali sejak ia menulis tadi, hari ini dia mudah sekali mengantuk padahal  Hye Ra baru saja  tidur sebelum  berangkat tadi. Akhirnya Hye Ra tertidur pulas dengan posisi masih di meja belajarnya. **** @ KEIMYUNG UNIVERSITY,SEOUL  {Hye Ra’s University} Hye Ra berlari kencang ke arah lapangan kampusnya, ia sudah terlambat 5 menit karena mencari name tag nya yang tadinya hilang entah kemana butuh waktu lebih dari 15 menit untuk mencari name tag itu.  Hye Ra tidak bisa membayangkan betapa malunya dia nanti bila dihukum di depan lapangan pada saat penutupan MOS, ah memalukan! Dan sekarang ia semakin menyadari susana sekolah yang sunyi senyap. BRUKKK! Hye Ra terjatuh ketika tubuh mungilnya menabrak sesorang di depannya, ia mendongakkan kepalanya ke atas, melihat sosok pria tinggi tegap dan memakai t-shirt hitam di depannya. Hye Ra semakin terkejut ketika menyadari bahwa yang ditabraknya adalah Kim Jo. “Kau tidak apa-apa? Ayo bangun” Kim Jo mengulurkan tangannya kepada Hye Ra, tanpa berpikir panjang Hye Ra langsung menyambut uluran tangan pria itu. “Ma.. maaf Kim Jo, tadi aku sedang terburu-buru” Hye Ra menunduk sambal memegang kepalanya yang masih terasa sakit. “Kau tidak apa-apa Hye Ra? Sepertinya kau kesakitan,  lebih baik kau duduk dulu” Kim Jo menatap Hye Ra yang masih terlihat begitu kesakitan. Aneh  kenapa sekarang pria itu terlihat sangat lembut ah mungkin ini hanya pikirannya saja, astaga! Kenapa ia berdiam diri disini,dia pasti sudah terlambat sekarang! “Kim Jo, kita ke lapangan saja, aku tidak ingin kau dan aku dimarahi hanya karena berdiam tidak jelas seperti ini, ayo!” Hye Ra menarik tangan Kim Jo ke lapangan dengan tangan kirinya tapi langkahnya terhenti saat menyadari Kim Jo berbalik memegang tangannya untuk menahannya. Lagi-lagi Jantung Hye Ra berdebar kencang, sudah berapa kali dia selalu begini setiap pria itu memandangnya dan kali ini memegangnya. “kenapa menahanku seperti ini? Kita sudah terlambat lebih dari 5 menit sekarang!” Hye Ra menatap Kim Jo dengan tatapan bingung, pria itu memang ingin dimarahi mungkin! “Kau tak akan menemui seorang pun disana Sun Hye Ra” Kim Jo membalas pertanyaan Hye Ra dengan singkat membuat Hye Ra menjadi bertambah bingung dengan apa yang terjadi. “memangnya kenapa?” Hye Ra kembali bertanya, apa sebenarnya maksud ucapan pria itu? “Sekolah akan dimulai pukul 7:30 dan itu artinya kau datang 25 menit lebih awal!” jawaban Kim Jo membuat Hye Ra terkejut, jadi dia bukannya telat melainkan datang kepagian? Tapi kenapa tidak ada yang memberi tahunya dan Sunny.. Hye Ra langsung menge-check ponselnya sejak kemarin malam ia memang tidak sempat membuka ponselnya dan juga pagi ini, dia terlalu sibuk mencari name tag nya itu. Ah Sial! Hye Ra menggerutu sendiri saat membaca isi pesan di ponselnya, Sunny ternyata sudah memberi tahunya.. “Hye Ra, aku ingin memberi  tahu mu kalau sekolah kita akan dimulai pukul 7;30 pengurus sekolah kita sedang rapat di cafe, sampai bertemu besok.” Lalu apa yang harus ia lakukan sekarang? Di sekolah ini tak ada seorang pun kecuali dia dan Kim Jo,hanya ada mereka berdua sekarang dan Hye Ra juga baru menyadari bahwa Kim Jo masih memegang tangannya, Hye Ra cepat-cepat menarik tangannya dengan keras. “oh, maaf” Kim Jo yang meyadari reaksi Hye Ra langsung meminta maaf, “Ya, ehhm Kim Jo kenapa kau juga bisa datang sepagi ini?” “oh itu, aku juga baru tahu tadi pagi setelah aku sampai, ponselku mati dan saat aku bertanya pada satpam dia bilang Sekolah baru akan dimulai pukul 7:30 nanti..” Kim Jo menjelaskan sambil memasukan tangannya ke dalam saku celananya, Hye Ra hanya mengangguk-angguk mendengar penjelasannya, jadi mereka tidak hanya berdua masih ada satpam rupanya, baguslah. “Bagaimana kalau kita duduk disana saja, kaki ku sudah pegal berdiri terus” Kim Jo menunjuk bangku kursi taman yang ada di taman Gedung Kampus, Hye Ra mengangguk lagi dan mengikuti Kim Jo yang berjalan di depannya.. “Oh iya aku belum banyak mengenalmu secara langsung, hanya mengetahui beberapa dari Sunny, bagaimana kalau sekarang kita saling mengenal? Maksudku siapa tahu kita bisa menjadi teman?” Kim Jo langsung mengajaknya bicara ketika mereka berdua duduk. Kim Jo, pria itu ramah juga dan ia menemukan satu hal yang dia sukai dari pria itu apa mungkin dua? Ya senyumnya dan keramahannya walau terkadang pria itu sangat menyebalkan. “Hye Ra? Kau melamun lagi?” Kim Jo kembali bertanya kepada Hye Ra, “Oh tidak, maaf, ehhm Sunny… Sunny bercerita apa saja tentangku?” kini Hye Ra yang balik bertanya pada Kim Jo. “Tenang saja, dia menceritakan hal-hal positif tentang mu, seperti kau adalah gadis yang menarik, cerdas dan” Kim Jo menghentikan ucapannya dan tersenyum sesaat. “Dan apa?” Hye Ra menatap Kim Jo dengan penuh harap pria itu akan meneruskannya. “Dan suka melamun” Kim Jo melanjutkan pembicaraannya dan tersenyum lebar, ah apa benar Sunny berbicara seperti itu, aaah Sunny!!! Hye Ra menyipitkan mata dan melipat tangannya. “Aku hanya bercanda, dia tidak pernah berkata begitu walau mungkin itu kenyataannya” Kim Jo berbicara lagi seakan menyadari Hye Ra yang sudah mempercayai ucapannya. “Tidak lucu tahu!” Hye Ra memandang Kim Jo sebentar dan memalingkan muka lagi. “Kim Jo! Kau bersekolah disini juga rupanya!” tiba-tiba Hye Ra mendengar suara gadis yang terdengar asing di telinganya. “Noona? “ Kim Jo langsung berdiri ketika gadis itu menghampirinya. Gadis cantik berambut hitam kecokelatan itu terlihat nyaris sempurna, dia pasti gadis yang cerdas terlihat dari penampilannya  dan tawanya yang indah itu. Tiba-tiba Hye Ra merasa ada yang aneh  pada dirinya ketika perempuan itu memeluk Kim Jo dan melihat Kim Jo membalas pelukan gadis itu… Siapa gadis itu? Kenapa ia sangat dekat dengan Kim Jo? Dan kenapa perasaanya menjadi aneh begini?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline