Lihat ke Halaman Asli

Selvy Ani

PMM MITRA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Filosofi Pendidikan Indonesia

Diperbarui: 15 Oktober 2023   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

canva.com

Nama: Selvy Ani

NIM: A3S223023

Mata Kuliah: Filosofi Pendidikan Indonesia

Pada tahap ini, Mahasiswa meninjau ulang keseluruhan materi dari 'Mulai dari Diri' hingga 'Elaborasi Pemahaman' untuk membuat 'Koneksi Antar Materi' sebagai kesimpulan penguasaan materi 'Perjalanan Pendidikan Nasional' dengan uraian tugas sebagai berikut:

Tinjau kembali tugas individu dan kelompok yang telah dikembangkan pada fase Mulai Dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual.

Buatlah sebuah kesimpulan dan penjelasan untuk menguatkan pemahaman Anda tentang materi Perjalanan Pendidikan Nasional.

Buatlah sebuah refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru yang Anda peroleh dalam materi ini dan perubahan diri yang yang Andal alami dan akan Anda praktekan di sekolah dan kelas Anda.

Kesimpulan dan refleksi disajikan dalam bentuk media informasi. Format media dapat disesuaikan dengan minat dan kreativitas Anda. Contoh media yang dapat dibuat: artikel, ilustrasi, grafik, video, rekaman audio, presentasi infografis, artikel dalam blog, dan lainnya.

Unggah hasil kerja Anda sesuai petunjuk pengiriman di bawah.

  • Mulai Dari Diri

Mengambil jalan menjadi seorang pendidik adalah salah satu impian yang saya idamkan sejak kecil. Profesi ini sering kali dianggap enteng, padahal menjadi guru merupakan panggilan yang menantang dan memiliki nilai yang agung. Menjadi seorang pendidik bukan hanya tentang menyampaikan pengetahuan atau mentransfer ilmu kepada siswa, melainkan juga tentang mengajarkan dan membimbing generasi penerus bangsa. Walaupun teknologi terus berkembang, terutama di bidang pendidikan, namun peran seorang pendidik tak dapat digantikan oleh teknologi. Sebab, pendidik adalah manusia yang bertanggung jawab untuk mengajar, memberi petunjuk, mengonfirmasi kebenaran, dan memberikan evaluasi kepada siswa. Keinginan saya menjadi guru semakin diperkuat ketika pada suatu saat, selama proses pembelajaran di sekolah, guru menjelaskan materi dan siswa mendengarkan dengan penuh perhatian. Ada banyak teman saya yang kesulitan memahami materi tersebut, dan kami diminta untuk mengerjakan latihan soal. Banyak dari kami mengalami kesulitan. Guru kami dengan sabar mendekati setiap siswa satu per satu dan bertanya tentang apa yang membuat mereka kesulitan. Beliau menjelaskan dengan penuh kesabaran hingga kami memahami materi dan dapat menyelesaikan latihan soal. Sejak saat itu, saya memiliki keinginan kuat untuk menjadi seorang guru. Bagi saya, pada saat itu, menjadi seorang guru terlihat menyenangkan karena dapat berbagi pengetahuan dengan orang lain. Lebih lanjut, saya memilih menjadi seorang guru karena terinspirasi oleh guru saya dan saya ingin menjadi seperti beliau.

Dalam konteks pendidikan, guru dan siswa memiliki peran yang sangat penting. Kerjasama antara keduanya harus terjalin dengan baik agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Untuk mencapai kerjasama yang baik, seorang guru harus bersikap mendukung terhadap siswa. Dalam hal ini, mendukung bukan berarti membenarkan ketika siswa melakukan kesalahan, namun memberi mereka kebebasan untuk menyampaikan pendapat, membangun pengetahuan sendiri, dan tidak selalu mengikuti pendapat guru. Siswa juga diberi kesempatan untuk memahami materi sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar masing-masing. Ini dapat terjadi ketika keduanya memiliki interaksi yang positif dan saling terbuka. Untuk menciptakan interaksi dan kerjasama yang baik dengan siswa, saya akan melakukan pendekatan agar mereka merasa nyaman dan terbuka kepada saya, sehingga saya dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi mereka. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan karakter, pikiran, dan fisik anak. Pendidikan juga diartikan sebagai tempat di mana nilai-nilai budaya dapat tumbuh dan berkembang dalam masyarakat kebangsaan, sehingga unsur-unsur peradaban dapat berkembang dengan baik. Dewantara menekankan perlunya memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan alam dan zamannya. Pendidikan merupakan kebutuhan esensial dalam pertumbuhan anak. Ini berarti, pertumbuhan anak tidak hanya tergantung pada kemampuan dan kehendak pendidik.

  • Eksplorasi Konsep   
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline