Lihat ke Halaman Asli

Selvyana Pramudya Wardhani

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Peranan KKN UNTAG Surabaya dalam Pelatihan Pembuatan Handsanitizer Aloe Vera bersama Ibu PKK Desa Tawar

Diperbarui: 15 Juli 2024   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi 

(Tawar, Mojokerto 12/7) Pandemi COVID-19 masih memberikan kesan mendalam kepada Masyarakat, karena itulah kelompok 6 R9 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya memberikan pelatihan pembuatan handsanitizer dari aloevera.Saya sangat terkesan dengan inisiatif yang diambil oleh Kelompok 6 R9 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dalam mengadakan pelatihan pembuatan hand sanitizer dari aloe vera di Desa Tawar, Mojokerto. Di tengah situasi pandemi yang masih belum mereda, kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat dapat beradaptasi dan berinovasi untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka. Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga setempat.

Penggunaan aloe vera sebagai bahan dasar hand sanitizer adalah pilihan yang cerdas dan ramah lingkungan. Aloe vera adalah bahan alami yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan beberapa bahan kimia dalam hand sanitizer komersial. Aloe vera terkenal dengan khasiatnya yang dapat melembapkan kulit dan memiliki sifat antiseptik alami. Ketika hand sanitizer komersial sering kali menyebabkan iritasi kulit karena kandungan alkohol yang tinggi, hand sanitizer buatan sendiri dengan aloe vera menawarkan alternatif yang lebih lembut dan tetap efektif dalam membunuh kuman. Selain itu, aloe vera mudah ditemukan dan dibudidayakan di lingkungan sekitar, menjadikannya bahan yang terjangkau dan berkelanjutan.

Pelatihan ini juga memiliki dampak positif yang besar dalam memberdayakan ibu-ibu PKK di Desa Tawar. Pelatihan ini memberikan pengetahuan tentang cara pembuatan hand sanitizer yang aman dan efektif, serta penggunaan bahan alami seperti aloe vera. Ibu-ibu PKK memperoleh keterampilan baru yang bisa digunakan dalam situasi darurat atau bahkan untuk usaha kecil-kecilan. Dengan keterampilan baru ini, mereka dapat memproduksi hand sanitizer sendiri untuk kebutuhan sehari-hari dan bahkan menjualnya sebagai produk tambahan penghasilan. Inisiatif semacam ini memperlihatkan bagaimana pendidikan dan pelatihan praktis dapat mengubah kehidupan masyarakat, memberikan mereka alat untuk lebih mandiri dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Selain itu juga terdapat dampak negatif yaitu ada resiko bahwa hand sanitizer buatan sendiri mungkin tidak seefektif produk komersial jika tidak dibuat dengan benar atau menggunakan konsentrasi bahan aktif yang tidak tepat. Kesalahan dalam proses pembuatan bisa mengakibatkan produk yang tidak aman atau kurang higienis. Hand sanitizer buatan sendiri tidak melalui proses pengujian dan regulasi seperti produk komersial, sehingga ada risiko kualitas yang tidak konsisten. Di beberapa tempat, mungkin ada regulasi ketat terkait produksi dan distribusi produk kesehatan yang harus dipatuhi. Jika aloe vera tidak selalu tersedia atau mengalami masalah pasokan, ini bisa menjadi kendala.

Selain manfaat kesehatan dan ekonomi, pelatihan ini juga mempromosikan kesadaran akan pentingnya kebersihan tangan di masyarakat. Mengingat peran penting kebersihan tangan dalam mencegah penyebaran penyakit, terutama COVID-19, pelatihan ini mengajarkan praktik kesehatan yang sangat relevan dan penting. Dengan semakin banyak orang yang mengetahui cara membuat dan menggunakan hand sanitizer yang efektif, kita dapat berharap penurunan signifikan dalam penularan penyakit di komunitas tersebut.

Saya percaya bahwa kegiatan seperti ini perlu didukung dan diperluas ke lebih banyak komunitas. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan memberikan pendidikan yang bermanfaat, kita dapat membantu masyarakat menjadi lebih mandiri dan sehat. Kelompok 6-R09 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya telah menunjukkan bagaimana aksi nyata dan sederhana dapat memberikan dampak yang besar, dan saya sangat mendukung inisiatif-inisiatif semacam ini untuk terus dikembangkan di masa 

depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline