Lihat ke Halaman Asli

Overthingking di Masa Pandemi

Diperbarui: 30 September 2021   06:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dunia sedang mengalami serangan pandemi yang tidak terduga. Tidak ada negara yang sudah siap menghadapi pandemi ini. Pandemi merupakan sesuatu yang baru dan bahkan terus berevolusi hingga tercipta varian baru (Arrasyid 2021). 

Varian-varian ini meningkatkan tingkat infeksi sehingga memudahkan orang-orang untuk terjangkit virus COVID-19. Berdasarkan data diketahui bahwa jumlah penderita tertinggi hampir mencapai 60.000 per hari. 

Indonesia telah mengalami beberapa gelombang COVID-19. Awalnya memang terlihat penderita COVID-19 tidak terlalu banyak. Seiring berjalannya waktu penderita semakin meningkat. 

Tidak hanya angka penderita, angka kematian juga meningkat seiring dengan adanya peningkatan penderita. 

Kategori umur yang rawan terkena adalah kategori umur yang sudah tua. Hal ini disebabkan oleh faktor penyakit bawaan yang dapat memperparah gejala COVID-19. 

Tidak terlihatnya virus ini juga menjadi salah satu fakta yang mempengaruhi semua rakyat di seluruh negara. Kepanikan yang muncul pada awal terjadinya pandemi memang sudah reda. Masyarakat terus beradaptasi dengan keadaaan. Namun, dibalik proses adaptasi ini banyak timbul kehawatiran yang mengarah pada overthinking.

Overthinking dapat didefinisikan sebagai perenungan berlebihan atau adanya pikiran yang tidak produktif yang terus terulang sehingga tidak ada ujung pemikiran tersebut (Hussain 2021). Pada masa pandemi overthinking dapat muncul berasal dari kehidupan pribadi maupun pekerjaan. 

Overthinking yang muncul dari kehidupan pribadi berasal dari kekhawatiran mengenai keterjangkitan seseorang jika banyak melakukan kegiatan di luar. Terlalu lama berada di rumah membuat masyarakat terbiasa dengan keadaan dirumah lalu merasa aman. 

Kemudian, jika masyarakat mulai beraktivitas diluar akan ada kekhawatiran yang muncul yaitu kekhawatiran akan terjangkit oleh virus. Mengingat tidak ada yang mengetahui tempat mana saja yang bisa membuat kita terjangkit. Hal ini bisa membuat orang memiliki kekhawatiran berlebih sehingga mengarah pada overthinking. 

Bahkan hal ini bisa terjadi sebelum seseorang keluar rumah. Kekhawatiran berlebih muncul karena memikirkan dampak dampak yang bisa terjadi ketika terjangkit hingga adanya kematian. Overthinking yang muncul dari pekerjaan berasal dari beban kerja yang berat. 

Aktivitas yang berganti menjadi aktivitas daring membuat batasan waktu dan tempat tidak terlihat. Tidak jarang muncul anggapan, karena di rumah beban kerja lain ringan atau tidak banyak aktivitas sehingga menjadi justifikasi penambahan waktu kerja bahkan saat akhir pekan. Kenyataannya tidak seperti itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline