Lihat ke Halaman Asli

Penggunaan Digital Branding Untuk Memperkenalkan Produk UMKM Desa Bolopleret

Diperbarui: 13 Agustus 2023   00:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023 melaksanakan program monodisiplin pendampingan pembuatan branding UMKM berbasis digital kepada pelaku UMKM yang ada di desa Bolopleret guna meningkatkan identitas bisnis yang bermanfaat untuk memberikan daya Tarik bagi konsumen sebagai pembeda dari para kompetitor para pelaku UMKM di Desa Bolopleret, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten oleh Selvrida Eka Junaidi jurusan Teknik Industri, Universitas Diponegoro.

Era digital saat ini telah mengubah kiblat dari setiap lini bisnis. Selain faktor teknologi yang telah berkembang dengan sangat cepat menyebabkan perubahan minat dan perilaku konsumen, khususnya dalam hal berbelanja, membuat banyak perusahaan yang akhirnya mengubah arah kiblat bisnis mereka ke arah digital. Di Indonesia sendiri, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta per Januari 2021. Bila dibandingkan dengan jumlah pengguna internet pada tahun 2020, ada kenaikan sekitar 15,5% atau lebih dari 27 juta orang dalam 12 bulan terakhir. Dengan jumlah pengguna internet yang terus bertambah setiap tahunnya, perusahaan kemudian menyusun berbagai strategi untuk mengembangkan bisnis mereka pada ekosistem digital, dan salah satu strategi tersebut adalah digital branding.

  

dokpri

Saat ini para pelaku UMKM yang kami temui di desa Bolopleret yaitu sangkar burung Pak Marsono yang elakukan kegiatan jual beli sangkar burung untuk wilayah klaten hingga luar daerah klaten saat ini belum menggunakan media digital dalam proses branding yang dilakukan dimana saat ini hanya melakukan penjualan ke pasar dan promosi secara langsung melalui kenalan dan di lokasi pasar.Selain itu UMKM yang ditemui yaitu kreasi tas tali kur Mbah Brata yang menjual beragam motif dan ukuran tas yang dibuat langsung menggunakan tangan dengan metode anyam memakai bahan tali kur dimana penjualan dilakukan dari rumah serta belum melakukan promosi secara langsung karena hanya membuat sesuai permintaan pesanan saja.

Program kerja diawali dengan melakukan wawancara terkait dengan kegiatan branding dan promosi yang dilakukan selama ini untuk mengetahui desain digital branding yang cocok untuk dibuat untuk sangkar burung Pak Marsono dan kreasi tas tali kur Mbah Brata. Hasil yang didapatkan yaitu untuk sangkar burung Pak Marsono yaitu pembuatan logo, katalog produk sangkar burung, pembuatan akun Instagram untuk kegiatan branding melalui sosial media.

dokpri

Selain itu hasil yang dibuat untuk kreasi tas tali kur Mbah Brata yaitu pembuatan akun Instagram dan katalog produk tas. Dengan adanya hasil pembuatan akun sosial media, logo, katalog yang kemudian dengan memanfaat media digital dalam proses branding ini dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha dimana produk serta UMKM tersebut dapat semakin dikenal oleh Masyarakat dan memiliki pembeda dengan para kompetitornya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline