Lihat ke Halaman Asli

Selvina

Mahasiswa Sosiologi

Calvinisme: Aliran dan Doktrin dari Protestan

Diperbarui: 23 Agustus 2024   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

John Calvin mencetuskan sebuah aliran dalam ajaran agama kristen yang akhirnya disebut dengan Calvinisme. Sebagian besar dari kita mungkin masih awam akan pengertian dan pemahaman atas ideologi calvinisme ini, namun perlu diketahui bahwa ideologi ini muncul pada tahun 1550-an. Membahas calvinisme tentu tidak akan terbebas dari tokoh sosiologi Max Weber yaitu dalam bukunya "The Protestant Ethic and the spirit of capitalism" yang mana dalam buku ini dituliskan bagaimana cara keluar dari kemiskinan dan ketidakberdayaan masyarakat modern dengan menggunakan hubungan ekonomi dan agama kristen. Dalam teori Max Weber ini, memberikan eksplor lebih dalam untuk bisa mempadukan bagaimana pemikiran kristen dengan ekonomi. Analisis utamanya adalah mengenai bagaimana etos kerja dan terus mengumpulkan kekayaan artinya adalah tanda kemurahan Tuhan dan menghargai Tuhan. 

Melalui sudut pandang dan tulisan weber ini masyarakat dapat melihat bahwa agama kristen dapat mendorong semangat kerja umat nya untuk bekerja lebih dan mengumpulkan uang sebagai bentuk rasa terima kasih terharap Tuhan lewat keberhasilan dalam aspek ekonomi. Calvinisme mengandung paham predestinasi : yaitu manusia dibedakan antara orang-orang yang bisa diselamatkan dan terkutuk. Dari predesterian inilah banyak yang tidak yakin apakah mereka termasuk orang yang dapat diselamatkan, untuk itu calvinisme mengembangkan indikator untuk individu yang termasuk dalam kaum terselamatkan. Tanda dan indikator tersebut adalah orang-orang harus rajin, bekerja keras dan menemukan keselamatannya dalam hal kesuksesan ekonomi.

Itulah kenapa calvinisme berkaitan erat dengan kapitalisme yang menganut pengerukan keuntungan diri sendiri, yang mungkin dianggap egois oleh sebagian orang, namun kaum calvinisme melakukan itu untu etos ideologi mereka dan sebagai cara untuk bisa termasuk kaum yang diselamatkan. Secara keseluruhan pengertian Calvinisme adalah doktrin yang memandang bahwa kesuksesan duniawi sebagai tanda kemurahan Tuhan dan memandang bahwa setiap individu wajib untuk berdedikasi terhadap panggilan Tuhan tersebut. 

Kapitalisme dan Calvinisme memiliki peranan kuat untuk bisa membangkitkan etos kerja dalam diri individu serta memberikan kebangkitan religius dengan waktu bersamaan. Agama sebagai pusat kehidupan manusia yang memberikan peranan penting untuk praktik kepercayaan dan keagamaan guna membentuk budaya dalam masyarakat. oleh karena itu banyak orang yang menganut paham calvinisme memberikan yang terbaik dalam hal pekerjaan dan semangat untuk mengumpulkan uang agar bisa hidup sejahtera di dunia tempat dimana Tuhan memberikannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline