Lihat ke Halaman Asli

FLS2N 2009 Cabang Lomba Cipta Baca Puisi

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Jeritan Ibu Pertiwi

Ketika kusentuh ilalang di bumi pertiwi..
Ia bergoyang
Ketika kuhela angin di puncak Manglayang..
Ilalangpun bergoyang
Diam-diam ku kipaskan daun jati
Ilalangpun bergoyang..
Tetapi ketika kucoba mengetuk pintu hati
Tak sedetikpun hatimu tergoyah..
Layaknya Ilalang yang seakan mahluk paling peka..

Jika kau sapu air mata putus asamu..
Kau singsingkan lengan..
Kau coba kepakkan sayapmu..
Dan terbanglah..
Lihat coretan-coretan duniawi di muka ibu pertiwi..
Lihat tikus-tikus berdasi merongrong ibu pertiwi..

Sadarkah kau wahai pemuda-pemudi..
Uluran tanganmu takkan pernah rancu dimata ibu pertiwi..
Takkan sia-sia di tanah persada ini..

Bangkit..
Sadarlah wahai pemuda..
Ibu pertiwi ingin kau bangkit..
Dan teriakan..
Aku penerus bangsa..

Cukup sudah tanah persada berduka..
Cukup sudah tikus-tikus bersuka ria..
Jangan biarkan pertiwi menangis tersedu..
Jangan biarkan persada menjerit pilu..
Tekadkan..
Indonesia bersatu..
Indonesia Merdeka..

DITA SELVINA,Rayon 3




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline