Takdir merenggut senyum ibu dariku Seiring pagi yang kelam terluka Hatiku terpaut dalam rindu yang pilu Di dalam lamunan hampa yang membutakan mata
Sekarang kini dirimu pergi jauh Meninggalkan kenangan dan cerita di lubuk hati
Hanya bayanganmu yang masih kuingat dengan tahu Menghiasi setiap langkahku di malam yang sepi.
Dulu kau adalah sinar dalam hidupku
Penyemangat saat hati gelisah tak karu-karuan
Kini hampa menyergap di sekelilingku
Membuat ku terasa hancur dalam sepi yang terangkai
Engkau bagaikan bintang yang kian menjauh
Namun cahayamu tetap terpancar dalam jiwa
Tiada hari tanpa rindu di dalam benakku
Ku renungkan masa lalu yang takkan terulang lagi
Ibu sayapmu kini terhampas oleh waktu
Tetapi kasih sayangmu tetap hidup dalam kalbu
Dalam doa dan kenangan kususun kata ini untukmu
Puisi ini mengalir mengurai haru yang tiada tergantikan.
Di dalam lamunan hampa aku merenung
Kepergianmu yang takkan pernah terhapus
Namun kutahu kau selalu berdampingan di sampingku
Menuntunku dalam hidup ini, hingga aku kembali ke rahmat-Mu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H