Lihat ke Halaman Asli

Hening di Penghujung Tahun

Diperbarui: 23 Desember 2024   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : koleksi pribadi

Gemuruh kembang api terdengar sayup-sayup dari balik jendela kamarnya. Bagi sebagian besar orang, malam pergantian tahun adalah tentang pesta, tawa, dan keramaian. Namun, bagi Lili, keheningan apartemennya yang minimalis terasa jauh lebih menenangkan. Ia menyesap kopi hitam hangatnya, membiarkan uapnya menghangatkan wajahnya yang teduh.

Lili adalah seorang arsitek lanskap. Pekerjaannya menuntut ketelitian, imajinasi, dan kesabaran. Ia menikmati proses merancang taman-taman yang indah, menemukan kepuasan dalam menciptakan ruang hijau yang menenangkan bagi orang lain. Interaksi sosial, meskipun ia lakukan dengan profesionalisme tinggi, selalu menguras energinya. Maka, malam ini, keheningan adalah sebuah anugerah.

Tahun ini, Lili telah bekerja keras. Ia berhasil menyelesaikan beberapa proyek besar, termasuk taman kota yang menjadi ikon baru. Ia bangga dengan pencapaiannya, tetapi ia tidak membutuhkan tepuk tangan meriah untuk merayakannya. Baginya, kepuasan batin sudah lebih dari cukup.

Ia melirik kalender di meja kerjanya. Lingkaran merah melingkari tanggal 31 Desember. Ia teringat percakapan singkatnya dengan rekan kerjanya, Mala, beberapa hari lalu.

"Lili, kamu ada rencana malam tahun baru?" tanya Mala dengan senyum antusias.

"Mungkin di rumah saja," jawab Lili singkat, tanpa bermaksud terdengar tidak ramah.

Mala, yang ekstrovert dan selalu bersemangat, mengangguk maklum. "Kamu memang suka ketenangan, ya. Tidak apa-apa, yang penting bahagia!"

Lili tersenyum tipis. Ia memang bahagia dengan caranya sendiri.

Malam ini, ia tidak meratapi kesendiriannya. Ia justru merayakannya. Ia membuka album foto digital di laptopnya, menelusuri kembali foto-foto proyeknya sepanjang tahun. Setiap foto mengingatkannya pada tantangan yang telah ia atasi, ide-ide yang telah ia wujudkan, dan kepuasan yang telah ia raih.

Ia berhenti pada foto taman kota yang baru diresmikan. Di foto itu, terlihat anak-anak berlarian di antara pepohonan, orang tua duduk santai di bangku taman, dan sepasang kekasih berjalan bergandengan tangan. Lili tersenyum. Ia telah menciptakan ruang kebahagiaan bagi orang lain. Itu adalah hadiah terbaik yang bisa ia berikan di penghujung tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline