Lihat ke Halaman Asli

Selvi Novitri Sari

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Menyatu dalam Keanekaragaman: Mengupas Sedikit Pemahaman Paradigma Integrasi Ilmu Sosial dan Humaniora dalam Industri Farmasi

Diperbarui: 17 Desember 2024   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Dadan Suradan Pratama (Perumperindo.co.id.)

Dalam era globalisasi, untuk menciptakan solusi menyeluruh guna menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik, maka integrasi antara ilmu pengetahuan, ilmu sosial, dan humaniora dengan cabang farmasi harus saling bekerja sama.

Paradigma Integrasi ilmu pengetahuan memiliki peranan penting yang memungkinkan kita untuk memahami berbagai masalah kesehatan yang rumit dan mencari solusi yang tepat dengan tujuan untuk:

1. Memberikan  kesadaran yang lebih akan pentingnya keseimbangan dalam hidup.

2. Mengurangi peluang permasalahan dan kesenjangan antara praktik dan ilmu pengetahuan yang ada.

3. Berkembangnya teori dan pendekatan dalam pengobatan dengan lebih efektif.

Tafsir Klasik dan Modern dalam Aspek Bayani

1. QS. Al-Baqarah (2): 143, "Dan demikianlah Kami menjadikan kamu umat pertengahan." (Tafsir Ibn Kathir). Ayat ini menjelaskan  pentingnya kesederhanaan dan keseimbangan.

2. Tafsir modern yang dikemukakan oleh Muhammad Quraish Shihab menjelaskan pentingnya keseimbangan antara aspek kerohanian dan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Penerapan kehidupan sehari-hari dalam Aspek Burhani

1. Mengembangkan dan menginovasikan teknologi farmasi yang lebih ramah lingkungan seperti mengurangi sampah plastik dan mendaur ulang limbah kemasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline