Lihat ke Halaman Asli

Bumiputera-LIPI: Gelar Lomba Kreativitas Ilmiah Guru ke-18

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jakarta, 24/5/2010

ASURANSI Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 bekerjasama dengan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) menyelenggarakan kembali Lomba Kreativitas Ilmiah guru (LKIG) yang ke-18. Peserta lomba ini adalah semua guru yang mengajar pada lembaga pendidikan formal. Serta, belum pernah menjadi pemenang LKIG dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Karya yang dikirim haruslah asli dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba ilmiah tingkat nasional lainnya.

Terdapat 5 kategori yang dilombakan, yaitu: Guru Sekolah Dasar (SD)/sederajat dengan bidangnya umum –bisa memilih salah satu mata pelajaran; guru SMP/sederajat serta guru SMA/sederajat, masing-masing terdapat dua bidang, yaitu Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK), serta Bidang Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi (MIPATEK).

Persyaratan karya tulis itu antara lain ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Diketik dalam font Arial, size 11, jarak 1,5 spasi dan panjang maksimal 25 halaman – sudah termasuk sketsa/gambar/foto. Penulisannya pun harus dengan sistematika sebagai berikut: Abstrak, Pendahuluan, Metodologi, Isi/Pembahasan, Kesimpulan, dan Daftar Pustaka. Melampirkan rekomendasi Kepala Sekolah, daftar riwayat hidup, serta mencantumkan nomor telpon/faks kantor/rumah/HP yang mudah dihubungi.

Karya ilmiah itu dikirim sebanyak 4 eksemplar (1 asli, 3 fotocopy) dan soft copy (dalam CD). Seluruh persyaratan dikirim ke panitia, paling lambat 3 Juli 2010. Untuk memudahkan, maka pengiriman karya di setiap kategori menggunakan sampul dengan warna yang berbeda, yaitu: SD (merah), SMP Bidang IPSK (kuning), SMP Bidang MIPATEK (biru), SMA Bidang IPSK (hijau) dan SMA bidang MIPATEK (oranye). Karya ilmiah dan alat peraga yang diperlombakan menjadi milik panitia. Pengumuman finalis pada 23 Juli 2010.

Finalis yang terpilih diharuskan hadir di Jakarta pada 1 Agustus 2010, dan pada 2 Agustus 2010 finalis mempresentasi karya ilmiahnya. Pada 3 Agustus 2010, para finalis akan melakukan audiensi dengan manajemen AJB Bumiputera 1912. Pada hari yang sama para pemenang akan diumumkan di Malam Penganugerahan Pemenang.

Di setiap bidang akan dipilih 5 finalis. Dari 5 finalis, akan diseleksi menjadi 3 pemenang (I,II, dan III). Para pemenang akan mendapatkan piala dan piagam penghargaan dari LIPI. Selain itu, para pemenang akan memperoleh hadiah uang tunai dari AJB Bumiputera 1912. Pemenang I akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 12 juta, pemenang II akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 10 juta, dan pemenang III akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 8 juta. Sedangkan para finalis yang tidak berhasil menjadi pemenang akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 1juta. Sehingga total hadiah uang tunai sejumlah Rp. 160 juta.

Tempat penyelenggaraan kegiatan serta penginapan para finalis, dewan juri dan panitia selama masa karantina di Jakarta difasilitasi oleh Bumiputera. “Bumiputera didirikan oleh Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB), oleh karena itu Bumiputera turut bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas guru Indonesia. Salah satunya dengan mendukung kegiatan LKIG ini,” kata Ana Mustamin – Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912.

Hal ini dilakukan Bumiputera dalam upaya menunaikan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) AJB Bumiputera1912 pada bangsa ini. Bumiputera sengaja memilih ranah pendidikan karena kami ingin meneruskan perjuangannya pendiri Bumiputera, untuk mencerdaskan bangsa, jelas Ana.

Guru merupakan salah satu tokoh kunci untuk membawa generasi penerus bangsa ini pada titik yang optimal: cerdas, kreatif, inovatif dan berbudi luhur. Maka dari itu, lomba ini dibuat untuk memberikan dukungan dan apresiasi terhadap guru-guru yang mengajar dengan cara kreatif, inovatif dan aplikatif. Diharapkan dengan kreatifitas ilmiah yang dimiliki para guru, maka anak didik dapat memahami pelajaran dengan baik, dan mampu mengaplikasikannya di kehidupan nyata.

Dengan adanya lomba ini, kami berharap para guru selalu memperkaya diri dengan informasi-informasi terbaru, inovatif dan aplikatif. “Harapan kami, guru-guru semakin terpacu untuk berkreativitas demi memberikan pemahaman terbaik pada anak didiknya,” kunci Ana.***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline