Sawit sebagai bahan mentah untuk pembuatan minyak makan atau goreng mengalami peningkatan harga. Banyak ibu rumah tangga mengalami kesulitan untuk mengatur keuangan terutama keluarga yang memiliki pendapatan tetap.
Apakah mereka mengurangi konsumsi? Jawabannya adalah bisa saja, mereka akan mengurangi konsumsi terhadap minyak makan ataupun mengurangi konsumsi barang lain yang apabila dihitung biaya pengeluaran sama dengan saat harga minyak belum mengalami kenaikan.
Indonesia sebagai produsen minyak sawit nomor satu saat ini mampu memproduksi dengan porsi 58,3 persen, ini meningkat jika dibandingkan dengan porsi tahun 2019 sebesar 57 persen. Industri perkebunan kelapa sawit telah berkontribusi besar terhadap perekonomian. Nilai ekspor minyak sawit Indonesia pada tahun 2020 tercatat sebesar 18.448 juta dolar Amerika Serikat.
Namun demikian, hal itu tidak meningkatkan pasokan minyak sawit dunia sehingga jumlah permintaan tidak sesuai dengan pasokan yang tersedia. Sehingga minyak sawit mengalami kenaikan harga terutama saat dua bulan terakhir tahun ini.
Adapun faktor lain yang mempengaruhi tingkat kenaikan minyak sawit yaitu kenaikan harga internasional yang mempengaruhi kenaikan harga dalam negeri, turunnya panen sawit pada semester kedua, kenaikan permintaan CPO dan turunannya pasokan minyak sawit dunia, dan gangguan logistik karena pandemi.
Karena hal tersebut masyarakat banyak mengeluh karena kenaikan harga minyak melambung tinggi sejak dua bulan terakhir sedangkan pendapatan mereka berkurang karena adanya covid-19. Apakah kenaikan harga sawit mempengaruhi nilai rupiah? Menurut saya iya jika kenaikan minyak akan berlangsung dalam jangka panjang dan tidak memengaruhi jika kenaikan hanya berlaku dalam jangka pendek.
Karena jika kenaikan minyak berlangsung dalam jangka panjang maka nilai rupiah akan turun contohnya jika harga minyak biasanya 1 kg adalah Rp 17.000 karena mengalami kenaikan maka harganya menjadi Rp 20.000 jadi uang Rp 17.000 tidak lagi bernilai untuk 1 kg minyak.
Cara mengatasi agar minyak sawit tidak mengalami kenaikan dalam jangka waktu yang panjang petani sawit lebih berusaha lagi untuk meningkatkan produksi sawit dengan optimal dan pemerintah membantu dalam meningkatkan modal. Dan untuk jangka pendek solusinya yaitu dengan menghemat penggunaan bahan minyak makan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H