Batang (26/07/2021), Penyebaran virus Covid-19 yang terus bertambah setiap harinya berdampak pada segala aspek kehidupan. Salah satunya adalah berdampak pada pendidikan. Data UNESCO tahun 2020 menyatakan bahwa lebih dari 91% populasi siswa di dunia telah melakukan pembelajaran jarak jauh karena Covid-19. Jurnal Pendidikan Dasar mengatakan bahwa pembelajaran ini dinamakan pembelajaran mandiri karena metode yang digunakan yaitu tatap muka secara tidak langsung dan dapat dilakukan di tempat yang berbeda.
Pembelajaran daring tentunya membutukan beberapa media dan alat yang dibutuhkan sebagai alat pendukung untuk belajar. Para pendidik serta peserta didik perlu memiliki media dan alat pembelajaran elektronik berupa komputer ataupun handphone. Memang pembelajaran ini dapat menghambat penularan Covid-19, namun bukan berarti dapat terhindar dari masalah kesehatan lainnya, salah satunya yaitu masalah kesehatan mata.
Berdasarkan observasi dan wawancara, sebagian siswa SD di Desa Keborangan sudah mempunyai handphone sendiri yang digunakan untuk belajar secara daring.
Namun pada kenyataannya handphone tersebut tidak hanya digunakan untuk media belajar saja, tapi tidak sedikit siswa yang menggunakan handphone untuk bermain game online.
Dimasa pandemi, guru seringkali memberikan tugas atau PR kepada siswanya yang kemudian dikerjakan oleh orang tuanya, sedangkan anaknya bermain game online. Namun tidak menutup kemungkinan ada juga siswa yang benar-benar belajar dengan baik dan menggunakan handphone berjam-jam ketika sekolah daring.
Penggunaan gadget/ handphone yang terlalu lama tentunya akan berdampak pada kesehatan mata. Seperti yang kita ketahui, bahwa kesehatan mata sangatlah penting bagi setiap manusia, karena mata merupakan salah satu indera penglihatan yang digunakan sebagai sarana utama untuk mengetahui informasi yang ada disekitar kita.
Dalam penelitian menjelaskan bahwa penggunaan komputer dengan durasi yang lama dapat menyebabkan permasalahan yang berhubungan dengan ketidaknyamanan pada mata dan dapat menyebabkan berbagai keluhan pada mata (Sari dan Himayani, 2018). Hal ini juga diungkapkan oleh American Academy of Ophthalmology (AOA) bahwa penggunaan komputer yang lama berakibat kelelahan mata, kemerahan, penglihatan kabur, myopia, dan gejala mata lainnya (Zhang et al., 2020).
Berangkat dari masalah tersebut, Selviana Delanda salah satu mahasiswa Prodi Keperawatan Fakultas Kedokteran yang juga merupakan bagian dari mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2020/2021 dengan bimbingan dari Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., I.P.U. berusaha mengambil peran untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan memberikan edukasi mengenai "Pentingnya Menjaga Kesehatan Mata" pada anak-anak SD Desa Keborangan.
Mahasiswa KKN memberikan materi menggunakan media Power Point dan membagikan leaflet untuk anak-anak SD. Materi yang diberikan seperti ciri-ciri mata sehat dan tidak sehat, penyebab mata lelah, serta tips menjaga kesehatan mata di era daring.
Kegiatan edukasi dilakukan di rumah Bapak Rudiyanto, dimana beliau merupakan seorang Kepala Sekolah SDN Sengon 1. Beliau sangat mendukung adanya edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan mata di era daring. Begitupula dengan istrinya yang juga merupakan seorang guru SD juga senang dengan program ini.
"Program ini bagus mbak, karena juga bisa mengingatkan anak-anak agar tidak terlalu sering menatap layar HP. Karena kalau saya lihat, seringnya anak-anak pada suka main game." ujar Bapak Rudiyanto pada 26/07/2021