Saat ini kita sudah memasuki era "New Normal" walau masih dalam kondisi pandemik Covid-19.
New Normal menurut pemerintah Indonesia adalah tatanan baru untuk beradaptasi dengan Covid-19. Dengan kata lain, kita bisa melakukan aktifitas seperti biasa tetapi dengan protokol kesehatan yang berlaku, karena kita masih harus hidup berdampingan dengan Virus Corona ini jika ingin memulihkan kondisi ekonomi saat ini.
Setelah pemerintah mengumumkan pemberitahuan bahwa new normal akan diberlakukan dan dijalankan agar masyarakat dapat melakukan aktifitas sehari-hari seperti biasa walau harus dengan protokol kesehatan yang berlaku, tetapi masyarakat salah mengartikan kata "New normal" tersebut.
Masih banyak masyarakat yang keluar rumah tidak memakai masker, berkumpul dikeramaian tanpa mengidahkan protokol kesehatan yang berlaku. Sikap masyarakat ini membuat kasus orang yang positif makin bertambah.
Akibat dari keegoisan manusia, untuk kita benar-benar bersih dari corona masih bisa dibilang jauh dari harapan itu. Karena masih banyak masyarakat yang bepergian untuk hal yang ga penting untuk sekedar 'instastory' atau update kehidupan sosial media.
09 Juli 2020 Penyebaran Virus Corona di Indonesia masih belum menunjukkan tanda penurunan. Pemerintah menyatakan bahwa penularan virus corona kembali bertambah. Penambahan tersebut sebanyak 2.657 jiwa sehingga diakumulasikan menjadi 70.736 jiwa.
Dibanding hari sebelumnya, kasus orang yang positif corona terus menerus bertambah. Kasus yang positif ini akibat dari sikap masyarakat yang masih mengabaikan protokol kesehatan yang berlaku.
Pada bulan Mei, tagar "Indonesia Terserah" menjadi trending nomor 1 di portal twitter. Topik tersebut muncul setelah para tenaga medis yang seakan sudah "terserah" dengan segala sikap masyarakat Indonesia yang cenderung "bandel" dan mengabaikan penyebaran wabah virus corona ini.
Pandemi covid-19 Persebaran virus korona yang cepat memang membuat para pemimpin dunia khawatir. Sejauh ini, mengacu pada data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat 176 negara yang dikonfirmasi telah terdampak virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019.
Adapun data statistik yang disajikan Worldometer menyebutkan jumlah kasus yang terjadi di seluruh dunia mencapai 219.702 kasus, dengan rincian jumlah pasien sedang dalam kondisi terjangkit 124.973, jumlah korban meninggal 8.978, dan berhasil sembuh 85.751 (Worldometers.info, 2020).
Yuk, sebagai masyarakat yang cerdas. Mari kita tetap #dirumahaja jika tidak ada keperluan yang mendesak. Jika terpaksa harus berpergian, ingat gunakan protokol kesehatan yang berlaku ya.. Dengan memakai masker, jaga jarak, membawa tempat minum atau alat makan sendiri, handsanitizer, serta hindari kontak fisik.