Lihat ke Halaman Asli

Selvia Indrayani

Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Cheng Ho-Penjelajah Pendakwah dari Tiongkok

Diperbarui: 9 April 2022   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patung Laksamana Cheng Ho di Kelenteng Sam Po Kong (dok.Tionghoa info)

Kelenteng Sam Po Kong

Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah memiliki banyak tempat yang dapat dikunjungi. Sebagai kota di kawasan pesisir Utara Jawa Tengah yang berkembang pesat, Semarang tumbuh menjadi pusat kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya yang penting bagi daerah sekitarnya.

Salah satu tempat yang dapat dikunjungi dan memiliki kisah sejarah adalah Klenteng Sam Poo Kong. Kelenteng ini terletak di Jl. Simongan No. 129 Bongsari, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah. Jarak kelenteng dari pusat Kota Simpang Lima Semarang hanya sekitar 4,1 km.

Kelenteng Sam Poo Kong memuat saksi sejarah perjalanan Laksamana Cheng Ho. Kelenteng ini merupakan bangunan sejarah yang berfungsi sebagai tempat ibadah dan sekaligus tempat wisata. Pendirian kelenteng ini merupakan salah satu bentuk penghormatan terhadap Laksaman Cheng Ho-seorang penjelajah dari Tiongkok yang menyebarkan perdamaian.

Laksamana Cheng Ho

Cheng Ho memiliki nama asli Ma He, juga dikenal dengan sebutan Ma Sanbao ( )/ Sam Po Bo, yang berasal dari provinsi Yunnan. Pada saat pasukan Ming menaklukkan Yunnan, Cheng Ho ditangkap dan kemudian dijadikan kasim. Cheng Ho adalah keturunan suku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip dengan suku Han tetapi memeluk agama Islam.

Dalam sejarah, Cheng  Ho tercatat sebagai penjelajah dengan armada kapal terbanyak. Cheng Ho juga memiliki kapal kayu terbesar dan terbanyak sepanjang masa hingga saat ini. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang arif bijaksana karena mengingat dengan armada sebegitu besar ia dan anak buahnya tidak pernah menjajah negara atau wilayah mana pun tempat armadanya merapat.

Pada saat Kaisar Hongxie berkuasa, beliau melakukan pengurangan jumlah kasim. Saat itulah Cheng Ho mengajukan diri dan berhasil mendapat kepercayaan sebagai penjelajah. Dalam penjelajahannya, Cheng Ho membawa misi perdagangan dan persahabatan Tiongkok ke seluruh dunia.

Dari tujuh kali ekspedisi Cheng Ho, beliau selalu singgah ke Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki jalur perdagangan laut yang strategis.

Dalam penjelajahannya, Cheng Ho turut menyebarkan agama Islam. Dalam buku berjudul "Islam Indonesia dan China: Pergumulan Santri Indonesia dan Tiongkok", Fatquri Hua mengungkapkan, kejadian yang paling penting dalam penyebaran Islam Tionghoa di Indonesia dilakukan oleh Laksamana Cheng Ho. 

Selama misi penyebaran Islam, menurut Fatquri, Cheng Ho bertemu dengan orang-orang yang telah memeluk agama Islam. Sebagai duta Kerajaan Tingkok, beliau pun bertemu dengan Raja Majapahit. Setelah mendapat izin dari Raja Majapahit, Cheng Ho kemudian mulai menyebarkan ajaran Rasulullah SAW dan Islam sangat cepat menyebar di Indonesia.

Dalam catatan perjalanan Cheng Ho, setiap tempat yang disinggahi mengalami kemajuan dalam bidang keagamaan, sosial, dan perdagangan.  Setiap tempat yang disinggahi Cheng Ho memiliki kenangan yang baik karena beliau senantiasa membangun hubungan baik dengan tempat yang disinggahinya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline