Lihat ke Halaman Asli

Selvia Indrayani

Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Doa Sepotong Tempe

Diperbarui: 27 Februari 2022   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Gusti...
Siapakah aku ini?
Hingga Kau izinkan aku di mana saja
Takpeduli tempat dan kasta

Gusti...
Sesungguhnya aku bahagia
Jika saja setiap orang dapat menikmatiku
Namun, jangan sampai kehadiranku mendukakan pembuatku

Gusti...
Betapa beruntungnya menjadi aku
Bisa berada di meja para bangsawan hingga kaum papa
Diolahnya aku berbagai rupa hingga menjadi masakan istimewa

Gusti...
Sesaat aku menghilang dari peredaran
Bukan karena aku takpeduli dengan semua kalangan
Aku hanya bingung jika kedelai merangkak dan pedagang kehilangan pangan

Gusti...
Sesungguhnya hati ini menangis
Saat melihat untung pedangan yang tiris
Ingin pertahankan kualiatas, tetapi kembang kempis

Gusti...
Kini aku kembali bersama dengan mereka
Ingin kulihat kembali wajah tukang gorengan yang ceria
Ingin kulihat kembali para ibu bisa memasak bahagia

Gusti...
Sekembalinya aku ke pasaran
Sesungguhnya masih tersisa tanya
Mengapa masih ada yang menawar harga?

Bekasi, 27 Februari 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline