aku tersesat di tegukan secangkir kopi
saat senja meluruhkan kelam
jingga menguap pada entah
malam belum tuntas
kejejaki kotamu
aroma kembang tembakau
ranumkan sebuah rindu
beku kotamu
memaksaku memeluk luka
yang kau tinggal di sudut altar putih
bayangmu seketika jatuh