Lihat ke Halaman Asli

Selsa

TERVERIFIKASI

blogger

[Bulan Kemerdekaan RTC] Pejuang tak Dikenal

Diperbarui: 18 Agustus 2016   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar : Yustinus Slamet W

Kakek

Hari ini, hari kemerdekaan, seperti waktu yang lalu, aku pergi ke makammu, mendoakanmu, dan mendoakan negeri kebanggaanmu kek. Kakek tahu, aku tak mungkin pergi ke tempat upacara pengibaran sang Saka Merah Putih, tanpa menengokmu di makam ini Kek.

Semangatku menjelang pembacaan detik-detik proklamasi pun masih tetap sama dengan sebelumnya, aku selalu penuh semangat untuk mengikuti upacara peringatan Dirgahayu Negeri agar terjaga selalu cintaku, banggaku dan hormatku pada negeri yang telah melahirkan pejuang-pejuang seperti kakek.

Aku ingat betul, saat kakek bercerita tatkala Kakek bersama teman-teman, mengendap-endap di gudang rumah seorang menner untuk mencuri beras yang akan kakek bagikan pada warga yang tengah kelaparan. Juga sewaktu kakek dan teman-teman membantu para ibu-ibu dan anak-anak mengungsi. Menaiki jalanan terjal menuju pegunungan, atau menyeberang sungai. 

Namun yang paling aku ingat dari cerita pengalaman Kakek yang sangat mendebarkan saat Kakek dan teman-teman berusaha membebaskan komandan Kakek yang ditawan oleh tentara Belanda waktu itu. Tengah malam, dalam dingin kabut Sindoro, Kakek dan empat teman Kakek mengendap-endap masuk dalam pekarangan rumah sang komandan dari Belanda yang sekaligus sebagai tempat penjara bagi para pejuang negeri ini.

Meski was-was dan dada bergemuruh antara khawatir katahuan dan gagal membebaskan sang komandan, Kakek dan teman-teman tetap menjalankan tugas yang diamanahkan. Semangat berjuang tetap bergelora dalam jiwa Kakek dan teman-teman. Dan atas ijin dari Allah, Kakek dan teman-teman berhasil membebaskan sang komandan, dan kemudian melanjutkan perjuangan untuk menuju kemerdekaan negeri ini.

Kakek, kini hampir seabad telah merdeka. Kesejahteraan mulai terlihat pada sebagian penduduk. Meski kadang oleng, toh negeri ini sanggup bertahan Kek. Itu karena anak bangsa ini bertahan untuk tetap menjaga dan meneruskan perjuangan pendahulunya seperti juga Kakek. 

Kakek tahu? seabad dirgahayu nanti aku yakin negeri ini akan semakin makmur Kek. Dengan mempunyai pemimpin yang penuh dedikasi dan cinta tanah air yang tinggi, negeri ini akan semakin membaik Kek. Hanya saja untuk mencapai itu tentu tidak mudah kan Kek?. Di usia 100 tahun nanti, Indonesia akan menjadi negara maju Kek, dan semua itu karena perjuangan suci Kakek dan para pejuang lain saat merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

Oh ya Kek, aku segera akan ke tempat upacara ya Kek. Semoga di surga sana, Kakek teresnyum untuk negeri  yang sangat Kakek cintai ini. Sebenarnya aku bisa meminta pemerintah saat ini untuk mengakui Kakek sebagai pahlawan, tapi aku selalu ingat pesan Kakek, bahwa Kakek tak perlu pengakuan sebagai pahlawan, karena bagi Kakek, berjuang untuk negeri itu tak perlu pengakuan. Aku bangga dengan Kakek, meski hanya seorang pejuang yang tak dikenal.

karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Bulan Kemerdekaan RTC

logo-baru-rtc-55cc51ae907e61a8075f3694-57b5b293b37e61081897291f.jpg




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline