Seakan tak terpengaruh oleh kontroversi RPP Tembakau yang kini masih saja hangat diperbincangkan oleh kalangan elite , petani tembakau daerah Temanggung menyambut musim tanam dan panen dengan gegap gempita layaknya tahun-tahun yang lalu.
Tanaman tumpuan harapan,dok.selsa
Suasana kota kecil itu kini sudah terlihat semarak dengan geliat petani yang tiap hari mengurusi tanaman tembakau dan juga para buruh-buruh yang mulai terlihat duduk-duduk di beberapa gudang penyimpanan tembakau.
Musim tembakau selalu saja punya arti lebih buat para penduduk sekitar tembakau. Bukan hanya petani dan para buruh-buruh yang memang terlibat langsung dengan komoditas ini, namun para pedagang di pasar pun selalu mengharapkan kesuksesan dari musim panen ini karena akan berdampak baik buat dagangannya.
Pemilik toko sementara menggeser dagangan mainan anak-anak demi menangguk untung dari penjualan keranjang tembakau,dok.Selsa
Dan kini menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran, semakin terlihat gempita pelaku bisnis ini di setiap sudut-sudut pasar. Sebut saja Kota Parakan yang memang pusatnya jual beli benih dan macam-macam barang penunjang hasil panen tembakau ini seperti keranjang dan obat-obatan untuk campuran rajangan tembakau. Terminal bus yang disulap menjadi pasar penjualan keranjang tembakau-tempat tembakau yang siap di jual. Pun kios-kios rumah yang semula kosong kini nampak tumpukan daun-daun tembakau impor yang mereka datangkan dari daerah Boyolali. Juga gudang-gudang besar milik para juragan tembakau mulai membuka pintu gerbangnya dan memulai penjagaan dengan ketatnya.
Gudang milik perusahaan rokok terkenal negeri yang siap menampung ribuan keranjang tembaau hasil panen petani, dok.Selsa
Adapun daun-daun impor yang mereka datangkan dari Daerah Boyolali dan Blora itu untuk keperluan campuran dari rajangan daun-daun asli tembakau Temanggung. Dan daun-daun itu sering digunakan petani agar mendapat laba yang lebih banyak karena harga daun tembakau impor itu agak murah dibanding daun asli dari petani Temanggung.
Daun tembakau impor yang didatangkan dari Blora dan Boyolali. dok. Selsa
Dan musim tembakau kali ini banyak petani mengharapkan hasil seperti tahun yang lalu dimana petani itu sendiri berkuasa pada setiap harga yang mereka tentukan untuk hasil panennya. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, mereka harus pasrah pada harga yang ditentukan oleh para tauke/juragan pemilik gudang penampungan, karena hasil panennya yang tidak bagus.
Harapan petani tumbuh seiring mekarnya bunga tembakau ini,dok.Selsa