[caption id="attachment_161397" align="aligncenter" width="300" caption="by google"][/caption] Senja merayap, tergantikan kelam malam, penyair itu masih saja berkutat pada pena dan selembar kertas usang. Jarinya mulai menari menterjemahkan keinginan jiwanya. Kadang dia tertegun, matanya nanar menatap dunia luar yang mulai menggelap lewat kisi jendela. Tinta hitamnya tergores tuk menguraikan impian yang menyesakkan dadanya. Dari mulutnya, terdengar lirih lagu pujaan tentang nusa. Namun lagu itu lebih terasa menyayat manakala tergambar di matanya betapa negeri yang dia kagumi ini tengah terpuruk. Tiba tiba jarinya terhenti manakala terlintas nama nama penjilat yang mengotori bumi ibu pertiwi ini. Kegeraman terpancar pada gemeletuk giginya. Dia muak namun tak bisa berbuat apa apa selain mengeraskan volume lagu pujian tuk negeri dari bibir kelunya. Lagu Padamu Negeri pun berkumandang di tengah hening malam sunyi. Tak jarang orang menggangap gila pada penyair itu karena tak bisa memahami jalan pikirnya. Tak satupun tangan rela bersentuhan dengan tanganya yang sebenarnya telah melahirkan berpuluh puluh syair tentang kecintaan pada negeri. Namun penyair itu tak pernah sakit hati, di otaknya hanya ada satu impian tentang negeri damai yang jauh dari kerakusan penguasa yang membuat rakyat sengsara. Malam semakin sunyi, namun penyair itu belum berhenti bernyanyi meski pena telah ia simpan di kotaknya dan kertas usang telah ia lipat. Kali ini kidung sedih buat bumi pertiwi terdengar bak gaung membahana di antara tebing pegunungan. Jarinya yang biasa gemulai menarikan mata pena, kini mengeras dan mengepal. Di matanya wajah wajah penguasa dan penjilat negeri berseliweran seakan mengejeknya. Airmatanya mengalir deras menciptakan lautan dendam yang membara,dan dia terus bernyanyi, Padamu Negeri....... Tanpa lelah, tanpa henti, mengiringi impiannya.
**********************
terinspirai dari teman fb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H