Lihat ke Halaman Asli

Selsa

TERVERIFIKASI

blogger

Sindoro Waspada; Warga Masih Beraktivitas Seperti Biasa

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_147866" align="aligncenter" width="300" caption="dok pribadi (di ambil dari Parakan, Temanggung)"][/caption] Sejak 5 desember status Gunung Sindoro yang berada di dua kabupaten yaitu Wonosobo dan Temanggung kini di tingkatkan dari semula normal (level I) menjadi waspada (level II). Aktivitas gunung yang mempunyai ketinggian 3.150 dari atas permukaan laut (dpl)mulai  terlihat meningkat sejak tanggal  oktober silam. Di tandai dengan adanya beberapa kali gempa tektonik jauh (dua kali) , gempa tektonik lokal  (tiga kali) dan gempa hembusan (enam kali). Adapun sejak sebulan yang lalu peningkatan aktivitas mulai di perlihatkan oleh gunung yang terkenal dengan sebutan gunung kembar (bersama Gunung Sumbing yang mempunyai ketinggian 3.371 dpl yang letaknya tepat bersisian dengan Gunung Sindoro). Keputusan peningkatan status ini di ambil oleh  Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Menurut Petugas Pos Pemantau Gunung Sindoro dan Sumbing di Desa Gentingsari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung, bapak Sumaryanto kenaikkan status ini  berdasarkan pada  tingkat aktivitas yang di pantau secara visual maupun dari rekaman peralatan. Peningkatan vulkanik yang berupa gempa vulkanik dalam dan dangkal yang di khawatirkan akan memicu terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik berupa letusan freatik  atau letusan  abu. Atas penaikkan status ini pula maka masyarakat di himbau untuk tidak melakukan pendakian ke puncak Gunung Sindoro. Pihak PVMBG meminta pula untuk para pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati kawasan kawah di puncak gunung Sindoro dalam radius dua kilometer dari kawah dari puncak Sindoro karena di berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, gas beracun dan hujan abu lebat. Untuk itu pada hari ini warga desa Kelurahan Bansari pada hari ini akan di adakan simulasi bencana untuk mewaspadai ancaman meletusnya Gunung Sindoro. Aparat desa setempat juga meminta warga untuk tetap tenang dalam menghadapi kesimpang siuran berita yang beredar di masyarakat seputaran Kabupaten Temanggung. Namun di desa terdekat dengan puncak Sindoro yaitu  dusun Katekan dan Banaran (berada di radius kurang lebih  5 km dari puncak Sindoro), aktivitas warga masih normal. Para petani agaknya tidak terpengaruh dengan berita berita yang muncul. Dari berbagai sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline