Lihat ke Halaman Asli

Selsa

TERVERIFIKASI

blogger

Balada Perempuan Panggung

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1418172633809301614


dikecapnya hari demi hari

dalam pentas yang tak pernah selesai

sejak usia belumlah matang

langkahnya telah tertancap

pada panggung demi panggung

demi berputarnya roda kehidupan

demi dahaga jiwanya

sejuta tatapan mata kagum

adalah tujuannya

seribu gema tepuk tangan

adalah arahnya

tak hirau letih raganya

hingga kini

tatkala usia memasuki renta

dibiarkannya deras hujan menghapus gincunya

diabaikannya bangku penonton yang kosong

dihiraukannya panggung yang telah reot

berlenggoklah ia

berlaku bak ratu pentas

mulutnya tak henti

bernyanyi

bersyair

tentang kehidupan yang kini tak berpihak

ini panggungnya

ini hidupnya

ini kehidupannya

tertatih ia...

merambat pada kepunahan zaman

perempuan panggung

di ujung usianya

senyum getir iringi pungkasan episode takdirnya

*purikencana, 10 12 14

ilustrasi gambar : dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline