Lihat ke Halaman Asli

KKN UIN WALISONGO POSKO 24

UIN Walisongo Semarang

Copot Predikat Kecamatan Dengan Angka Stunting Tertinggi di Kabupaten, KKN UIN Posko 24 Adakan Sosialisasi bersama Tim Posyandu dan SDN 3 Sumberagung

Diperbarui: 15 Agustus 2024   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sosialisasi pencegahan stunting/dokpri

(12/08/2024) masih menjadi tujuan utama tim KKN Posko 24 menuntaskan angka stunting di desa Sumberagung. Alasan ini timbul sebab salah satu perwakilan dari desa sumberagung yakni ibu Lilik sempat dipanggil kabupaten karena angka stunting di desa dan kecamatan ini sangat tinggi. Bahkan bapak Camat sempat menggembor-gemborkan kepada tim KKN yang tersebar diseluruh kecamatan Weleri untuk membantu penekanan angka stunting.


Setelah masuk kedalam program-program Germas yakni PMT dan posyandu, tim KKN Posko 24 adakan sosialisasi di Balai Desa Sumberagung bersama hadirin posyandu dan dan siswa SDN 3 Sumberagung. Dalam diskusinya bersama bidan desa Azizah menyampaikan keinginannya


"saya dan teman-teman KKN meminta dukungan Ibu sebagai tim kesehatan yang ada di Desa Sumberagung untuk mensukseskan acara sosialisasi ini. Saya berharap Ibu berkenan menjelaskan terkait fenomena stunting dengan mudah kepada anak-anak SD. Karena justru masih banyak ditemukan anak-anak yang tidak suka makan sayur".


Acara ini juga didukung oleh kepala sekolah dan guru-guru SDN 3 Sumberagung dan perangkat desa lainnya. Pemateri yang diambil dalam acara ini adalah ibu bidan Tutik dan Azizah dari divisi kesehatan dan lingkungan. Dalam penyampaiannya Ibu Tutik memberikan reward kepada siswa-siswi yang mau menjelaskan terkait alasannya tidak suka makan sayur. Segmen tersebut juga merupakan sebuah observasi untuk tim posyandu mendapatkan informasi terkait faktor dari munculnya fenomena anak-anak tidak suka sayur. Setelah penutupan bersama, Ibu Tutik menyempatkan berbincang


"terimakasih mba mba dan mas mas KKN karena telah memberi jembatan bagi kami untuk menyalurkan informasi terkait dampak stunting kepada adek-adek SD. Sebab faktor yang menyebabkan stunting tidak hanya dari pola asuh dan gizi cukup saja. Istilah picky eater ternyata benar adanya terjadi dikalangan adek-adek SD".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline