Penulis pernah mendengar sebuah kalimat yang mengatakan, "Menikah itu gampang. Bertahan dalam pernikahan yang susah". Banyak tantangan silih berganti menguji kekuatan pasangan suami isteri yang telah mengikat janji untuk hidup bersama sampai maut memisahkan. Salah satu tantangan dalam pernikahan yang diangkat menjadi topik pilihan Kompasiana kali ini adalah rasa kesepian atau loneliness.
Ada banyak faktor penyebab munculnya rasa kesepian dalam pernikahan, seperti kurangnya dukungan emosional pasangan dan masalah komunikasi yang tidak diperbaiki. Kesepian merupakan tanda bagi pasangan untuk mendekatkan kembali jarak emosional diantara mereka. Rasa kesepian timbul karena adanya persepsi terisolasi atau kurang mendapatkan perhatian pada saat dibutuhkan. Pada kasus ekstrim, perasaan kesepian dapat menguat bahkan saat bersama pasangan.
Banyak penelitian menemukan bahwa pada pernikahan yang sudah berlangsung lama sekali pun, tidak menutup kemungkinan munculnya rasa sepi. Hal ini menunjukkan bahwa durasi lamanya pernikahan tidak menjamin seseorang merasa bahagia. Pada studi lain ditemukan masalah kesepian yang tidak kunjung terselesaikan, berdampak pada tingkat kepuasan yang rendah dalam pernikahan. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, maka sangat jelas bukan kalau pasangan yang kesepian akan berpengaruh pada kualitas pernikahan itu sendiri.
Perasaan kesepian yang berkelanjutan dalam waktu lama beresiko pada munculnya masalah lain, yaitu kesehatan mental pasangan. Masalah kesehatan mental seperti cemas, stres, dan hubungan kodependen. Dampak negatif dari hubungan kodependen adalah ketergantungan terhadap pasangan secara berlebihan sehingga memengaruhi dinamika hubungan yang tidak sehat.
Sebagai upaya pencegahan terjadinya lonely marriage serta efek negatif lainnya yang mengikuti, maka penting bagi anda dan pasangan untuk mengenali tanda dan gejalanya. Berikut ini merupakan beberapa hal yang dilansir dari berbagai situs, bisa digunakan untuk mengecek hubungan pernikahan anda saat ini:
1. Anda merasa kesepian bahkan saat sedang bersama pasangan
2. Kurangnya komunikasi yang mengakibatkan anda merasa bahwa pasangan anda tidak memerhatikan apa yang sedang dibicarakan
3. Anda dan pasangan saling menghindar satu sama lain untuk waktu yang lama. Entah karena tujuan ingin menenangkan diri atau lebih memilih menghabiskan banyak waktu mengerjakan hal lain yang dianggap lebih penting.
4. Intensitas hubungan seksual yang berkurang