Lihat ke Halaman Asli

Selly Mauren

TERVERIFIKASI

Penulis lepas

5 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Murid

Diperbarui: 4 Juni 2024   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi murid sedang belajar. Photo by Pixabay from Pexels.com

Mobil berkapasitas 1000cc pada akhirnya bisa mengalami kemogokan di tengah perjalanan. Penyebabnya bisa karena banyak faktor seperti kurang perawatan mesin dan kehabisan bensin. Hal yang sama pula dapat terjadi pada murid. Sebagai objek utama dalam proses belajar, ada masanya dimana mereka mengalami mogok belajar. Kelelahan, tidak mampu memahami kompleksitas pelajaran, proses pembelajaran yang kurang menarik, menurunnya minat belajar, dan kehilangan tujuan belajar menjadi beberapa penyebab umum yang menandakan murid mengalami masalah motivasi belajar. 

Guru pun dibuat sulit untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kompetensi yang ingin dicapai menjadi tidak mungkin, saat para murid tidak siap menerima pelajaran. Hal ini membuat guru terpecah fokusnya antara meningkatkan motivasi belajar murid dan mengejar tuntutan pencapaian kompetensi belajar. Pada akhirnya, guru perlu menuntaskan terlebih dahulu masalah motivasi belajar supaya para murid mampu fokus di sekolah. 

Permasalahan motivasi belajar menjadi salah satu beban mengajar bagi guru. Namun, masalah ini bukan berarti menjadi tanggungjawab guru seorang. Peran aktif dari keluarga, sekolah, dan murid menjadi kunci penting meningkatkan motivasi belajar. Kolaborasi epik antara ketiganya mampu mengembangkan peran komunitas di lingkungan murid yang berpotensi mengaktifkan mesin belajarnya. 

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat menjadi strategi guru meningkatkan motivasi belajar murid: 

1. Mengubah konsep belajar 

Konsep belajar yang monoton akan membuat murid merasa jenuh dengan sekolah. Keseharian datang ke sekolah hanya akan menjadi rutinitas yang tidak berarti bagi mereka. Konsep belajar yang membiasakan murid hanya sekedar duduk, mendengar, dan mengerjakan tugas harus diubah. 

Mengingat banyaknya kebutuhan belajar mengharuskan murid untuk memproses berbagai informasi yang padat. Namun, penting pula memberikan waktu istirahat bagi otak untuk dapat bekerja dengan baik dalam memproses informasi. Selain waktu istirahat, guru dapat menyelingkan proses belajar dengan sesi diskusi mengenai hal-hal ringan yang sedang happening dibicarakan seperti berita yang sedang viral, kabar olahraga, film terbaru, dan lain sebagainya. 

Hal ini dimaksudkan agar murid mendapatkan ruang untuk membagikan informasi yang ia miliki, sehingga ia tidak hanya sekedar menerima. Meskipun mungkin kedengarannya tidak berhubungan dengan pelajaran yang disampaikan, tetapi guru dapat mengarahkan murid untuk memberikan solusi atas topik permasalahan yang ia sampaikan. Dengan demikian murid tidak hanya belajar menjabarkan informasi namun juga memberikan solusi terhadap penyelesaian masalah. Selain itu, murid juga akan merasa lebih didengarkan pendapatnya. 

2. Jadilah guru yang santai dan serius

Sebagai guru yang dipeningkan pada kesibukan yang hectic di pagi hari cenderung membuat mereka menjadi pengajar yang buru-buru dan bergerak cepat. Sehingga ada banyak hal penting yang terabaikan dalam proses membangun hubungan ikatan dengan murid. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline